Monday, November 24, 2025

Dunia dalam genggaman-Nya

 “Bumi seluruhnya ada dalam genggaman-Nya”

QS 39:67


Jika sesuatu berada dalam genggaman-Nya berarti yang berlaku di sana adalah hukum dan aturan-Nya semata.

Kita boleh bercita-cita, tapi ketetapan-Nya yang akan terjadi.

Kita boleh berusaha keras hingga ujung batas, tapi hasil berada di tangan-Nya.

Kita boleh menginginkan sesuatu, tetapi karsa-Nya yang akan terjadi.

Maka penting untuk mempelajari Al Quran dan Sunnah agar kita paham bagaimana Allah mengatur semesta kehidupan ini. Agar kita tidak pontang-panting tak punya arah dan kehilangan tujuan dalam hidup singkat ini di dunia.

Agar cita-cita kita selaras dengan cita-cita-Nya.

Agar usaha keras kita diberkahi-Nya.

Agar keinginan kita mengalir bersama keinginan-Nya.

Itulah kunci hidup damai.


Amsterdam, 25 November 2025 / 4 Jumadil Akhir 1447 H

7.17 pagi di musim gugur yang dingin 3 C

Tuesday, November 18, 2025

Ini pun akan berlalu

 “This too shall pass”

Itulah tulisan yang ada di cincin yang dibuat oleh Nabi Sulaiman yang masih kecil dalam rangka menjawab tantangan ayahnya, Raja Daud a.s. yang mengadakan sayembara untuk membuat sesuatu yang jika ia lihat hal itu akan membuatnya tidak begitu terpuruk saat dilanda kesedihan, tetapi juga tak lupa daratan jika sedang mendapat kesenangan. Di saat tak ada yang membuat sesuatu yang bisa memenuhi keinginan raja tersebut, Sulaiman kecil sudah tampak kebijaksanaannya. Sebuah bakat dan inspirasi yang Allah berikan berupa sebuah pesan di cincin bahwa semua pun akan berlalu.

Kesenangan akan berlalu, maka jangan terlalu terikat kepadanya agar tak terlalu sakit saat hal itu usai.

Kesulitan dan kesedihan pun akan berlalu agar kita tak putus asa dan tetap berpengharapan.

Ingat bahwa matahari akan selalu bersinar esok walaupun kita tengah berada dalam kegelapan malam yang pekat tanpa setitik cahayapun.

Roda dunia akan selalu berputar.

Allah Ta’ala sampai berpesan dua kali secara berurutan dalam Al Quran.

 Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

- Dalam penerbangan ke Amsterdam, 2 jam 37 menit sebelum mendarat. Selasa, 18 November 2025


Kebenaran pada akhirnya akan tersingkap juga

 Pada akhirnya kebenaran akan tersingkap.

Apa yang di mata orang tampaknya buruk atau malah seperti sebuah tragedi atau kesalahan fatal akan terbuka rahasianya.

Sudah merupakan ketetapan Allah bahwa yang bathil akan lenyap, dia tak akan bertahan karena hidup adalah sebuah penyingkapan bertahap akan sebuah kebenaran (haq). Hingga akhirnya semua orang bisa bersaksi bahwa tak ada yang bathil, semua adalah haq.

Maka pastikan kita berada di jalan yang benar. Pastikan pilihan kita adalah pilihan yang diridhoi Allah. Dan berjalanlah tegap di dalamnya. Jangan kecil hati oleh hinaan dan cacian orang. Ikhlaskan. Berjuang untuk senantiasa peduli dengan perasaan Allah dibandingkan perasaan manusia. Karena bukankah kita datang dari-Nya dan pada suatu saat nanti akan berhadapan dengan-Nya kembali?

- Di dalam penerbangan kembali ke Amsterdam, 18 November 2025 di musim gugur yang makin mendingin


Monday, November 17, 2025

Akibat bergantung setengah-setengah kepada Allah

 "Kebahagiaan hakiki akan diraih jika kita bergantung kepada Allah secara mutlak"

- Mursyid Zamzam AJ Tanuwijaya


Kalau direnungkan lagi, memang benar penyebab diri tidak bahagia dan banyak emosinya adalah karena kita dengan berbagai derajat masih bergantung dan mengandalkan kepada selain Allah. 

Jika masih mengandalkan pasangan kita demikian dalam, pasti ada saatnya kecewa saat yang bersangkutan tidak bisa memenuhinya atau dipisah oleh sebuah keniscayaan bernama kematian. 

Jika masih mengandalkan pekerjaan yang ada sekarang sebagai penjamin kehidupan dan masa depan keluarga, pasti akan terasa kiamat saat tempat kita mencari nafkah bangkrut, tutup atau dibuat ada masalah di pekerjaan yang menyebabkan ia tidak betah 

Jika masih demikian bersandar pada pertolongan handai taulan yang biasanya bisa diandalkan. Pasti suatu saat akan menelan kekecewaan karena kemampuan manusia itu terbatas.

Manusia kemudian menjadi tidak bebas dan menjadi budak-budak tuhan-tuhan selain Allah yang bernama pekerjaan, gaji tetap, tabungan, deposito, warisan, proyek ini dan itu dan sekian banyak skema kehidupan yang tampaknya bisa menopang kehidupannya. Ini memang masalah hati, kemana hati bertawakal. Bukan berarti menafikan semua hal itu, tapi hati jangan bertawakal kepadanya dan hanya tawakal murni kepada Allah. Ini tidak mudah. Butuh ditempa berkali-kali dalam kehidupan karena kemusyrikan itu bisa menyelinap dengan diam-diam seperti yang Rasulullah SAW katakan ketika Allah beritahu ihwal hati seorang sahabat besar, Abu Bakar Ash Shiddiq yang masih memiliki sedikit kemusyrikan yang  gambarannya seperti semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di kegelapan malam. Itu seorang gambaran keadaan hati seorang sahabat yang sudah dijamin surga lantas bagaimana dengan hati kita?

Agama datang untuk membebaskan manusia dari penderitaan yang tak berujung. Pernyataan tauhid, "Laa ilaa ha ilallah" mestinya menghunjam betul di dalam sanubari setiap muslim yang dengannya dia membebaskan diri dari kebergantungan kepada selain Allah. Dengannya hati kita bebas dalam menjalani hidup. Mulai mensyukuri dan menikmati pergantian pasang surut kehidupan dan melihat pelajaran di dalamnya. Itulah kunci hidup bahagia. 

Bandara Abdul Hamid Doha dalam perjalanan transit menuju Amsterdam

Selasa, 18 November 2025 pukul 5.13 pagi yang mulai terik

Monday, November 3, 2025

Pejuang kehidupan

 Jam lima pagi ibu ini sudah bersiap dengan dagangannya. Sang buah hati sudah terbangun dan berada dalam pelukannya. Di tengah kesibukannya melayani para pembeli, dia ingin memastikan sang anak tetap merasakan naungan kasih sayangnya. Ikut bekerja menemani ibu mencari nafkah. 


Segurat senyuman menghiasi wajahnya manakala sang suami datang bergegas membawa sekeranjang makanan rebus laij untuk dijual. Semoga hari ini ada rezekinya…Demikianlah ruang fakir para pedagang. Beliau salah satu dari puluhan orang yang menjajakan dagangannya. Barangkali ada yang berminat membeli. Dengannya ia bisa membayar kontrakan rumah bulan ini, bisa membayar seragam sekolah anaknya, mencicil motor yang dipakai untuk berbelanja dan segenap keperluan kehidupan yang ada.

Mereka, para pejuang kehidupan. Menjajakan dagangannya setiap hari, melempar asa. Tak menyerah pasrah dengan kehidupan. Pantang meminta dikasihani. Sekadar sebuah dukungan menjalani hidup berdasarkan muamalah yang baik. Dukung mereka, luangkan waktu untuk menyapa dan membeli dari mereka. Karena kita adalah satu.🥰