“SO WE CAN CONTINUE LIVING”
Kadang kita ditakdirkan berada dalam sebuah keadaan yang dizalimi sedemikian rupa - dalam berbagai level - sehingga kita harus berhijrah. Bisa jadi pindah pekerjaan, pindah rumah tangga, atau dalam penuturan ibu dari Syria berikut, dia terpaksa harus meninggalkan kampung halamannya untuk bertahan hidup.
Perang yang berkecamuk di Syria sekitar 10 tahun yang lalu membuat Abdel, seorang ayah dengan istri dan anak di dalam kandungan sang ibu mencari jalan sebisa mungkin untuk mengungsikan keluarganya dari zona perang. Saat itu, rute evakuasi yang paling cepat dan memungkinkan adalah hijrah melalui jalur laut. Dia harus merogoh saku dalam-dalam untuk membayar uang sejumlah 7000 dolar Amerika per kepala untuk sekadar punya tempat di dalam perahu tua yang kadang sudah tidak layak tapi masih digunakan berkali-kali itu. Kadang si penjual tak memperhitungkan keselamatan penumpang, hanya menjual sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan kepanikan massa sehingga tidak sedikit para pengungsi yang berakhir mati tenggelam di laut.
Akhirnya Abdel dan sang istri yang sedang hamil besar itu mendapatkan perahu. Mereka semoat terkatung-katung di atas lautan beberapa hari tanpa minum dan makanan. Nyaris mati. Hingga akhirnya diselamatkan oleh tim penyelamat.
Saya berkesempatan bicara langsung dengan mereka. Setiap kali Abdel bercerita tentang hari dimana dia mengungsi, air mata menggenang di pelupuk matanya. “Saya melihat sehari-hari bagaimana anak-anak bermain di luar dan tak lama kemudian kembali dengan lubang di kepala atau dadanya. Saya tidak mau itu terjadi kepada anak-anak saya. Kita harus hijrah. So we can continue living”
Sekarang, setelah 10 tahun berselang, saya masih bertegur sapa setiap kali bertemu Abdel dan istri serta anak-anaknya di jalan. Ya, mereka dikarunai dua anak laki-laki yang sehat dan cerdas. Mereka bersekolah, bersepeda dan melanjutkan hidup. Abdel dan istrinya bekerja bergantian di sebuah restoran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yes, life goes on.
“Bukankah bumi Allah luas sehingga kami dapat berhijrah di sana?” QS An Nisaa:97
(photo ikustrasi pengungsi dari Syria dari shutterstock)