Wednesday, December 3, 2025

Just keep walking

One day, it won’t hurt so much, i promise. But today it does. So, cry it out. It’s okay. Because your feelings are worth validating. And letting yourself feel is how you heal.

Just keep walking. One breath at a time. One step at a time. One day at a time. You never know what can come from taking it just one day at a time.

***

Sakit memang rasanya. Kehilangan orang yang kita cintai. Apakah melalui kematian, terpisah jarak, atau apapun dinamika kehidupan yang mungkin terjadi. Itulah kehidupan dunia. Semuanya fana. Tidak ada yang abadi. Begitulah desain kehidupan di alam ini. Kita hanya singgah sebentar untuk belajar dan menjadi, untuk kemudian berjalan pulang ke kampung akhirat.

Mendera rasa sedih adalah salah satu hal yang mesti dirasakan di sini. Agar tumbuh kuat sifat sabar dan kasih sayang. Jangan bungkam rasa sedih itu. Jangan juga pura-pura kuat dan cuek kepada kesedihan. Seakan ia tak pernah ada. Rangkul rasa sedih itu, coba duduk dan dialog dengannya. Karena ia di balik rasa sedih ada ribuan kisah cinta dan asa yang mesti dikenali. Sebab itu bagian dari kita juga.

Dalam Islam dikenal periode waktu berduka cita. Lama waltunya bervariasi. Tapi lihatlah bahkan rasa duka diberi tempat dalam agama yang mulia ini. Syaratnya tidak berlebihan dan tidak berkepanjangan. Karena roda kehidupan terus berjalan dan di setiap harinya ada karunia-Nya yang tak terkira yang tak akan kita raih kecuali kita bangkit dari keterpurukan duka cita dan mencoba mensyukuri apa yang ada. Hari demi hari. Langkah demi langkah. Nafas demi nafas.[]

Amsterdam, Ceintuurbaan, 3 Desember 2025 jam 10.21 pagi




No comments:

Post a Comment