There is something sacred about time. It is related to our purpose of life. Something that has been written in our soul even long before we were born here on earth.
***
Waktu menyingkap sesuatu yang gaib buat manusia. Adapun bagi Allah, Dia Maha Tahu awal dan akhir. Maka beriman kepada yang gaib, yang belum terlihat, yang belum terbayang dan belum terpikirkan sangat membantu manusia dalam menjalani ketidaktahuan masa depan. Itulah fungsi taqwa kepada Allah. Tanpa itu kita hanya menjadi budak sekian banyak perubahan zaman dan pergerakan arus kehidupan.
Al Quran menjadi pemandu dalam menjalani waktu-waktu kehidupan. Tanpa tuntunannya kita hanya akan menduga-duga dan meraba dalam kegelapan sambil memegang sesuatu yang tak pasti. Betapa melelahkan dan tersiksanya hiduo seperti itu! Sementara Allah menghendaki kebahagiaan hakiki bagi semua hamba-Nya. Adalah kita yang suka mendikte Allah dengan mempersyaratkan keadaan dan situasi tertentu untuk bisa bahagia. Padahal kebahagiaan itu terkait dengan pemenuhan misi hidup kita di dunia. Our unique purpose of life. Sesuatu yang setiap insan diciptakan untuk itu. Sesuatu yang tertulis sejak di Alam Alastu (QS Al A’raaf:172) dan dikalungkan ke leher jiwa-jiwa kita. Sebuah perjanjian untuk menjadi khalifah di bumi. Perwakilan-Nya dalam alam terjauh ini. Setiap orang dicipta untuk misi hidup tertentu dan semua garis takdirnya mempersiapkan dia untuk melakukan misi itu. Tugas kita di titik ini adalah berhenti dan tafakur sambil memohon kepada Allah agar dituntun untuk membaca kitab kehidupan kita agar kita hidup menjadi seperti apa yang Dia inginkan.[]
Amsterdam, 4 Desember 2025
Di sela jeda istirahat saat shift malam di KFC, 7.49 malam
No comments:
Post a Comment