When you do things with love and sincerity, you live your life with so much sense of purpose and devotion. And that what makes life worth living.
***
Saya perhatikan, mereka yang betah di satu pekerjaan selama lebih dari 10 tahun biasanya adalah mereka yang menyukai pekerjaan tersebut. Walaupun ada faktor kebutuhan ekonomi yang berkelindan tapi dalam derajat tertentu mesti ada kesukaan dengan hal yang mereka lakukan setidaknya selama 40 x 5 jam setiap minggunya itu. Kalau tidak, bisa dibayangkan melakukan hal yang tidak disukai hampir setiap hari dan bertahun-tahun? Bagaimana efeknya bagi jiwa dan kesehatan mental dan fisik dirinya. Belum lagi bicara kualitas pekerjaan tersebut dan dampak serta dinamikanya terhadap klien atau rekan kerja.
Kadang, kehidupan membuat kita tidak berkutik dan mengerjakan apa yang ada karena tidak ada pilihan lain. Tapi kita bisa belajar untuk setidaknya menyukai kegiatan dan pekerjaan itu. It’s about a mindset. Karena kecintaan itu bis- dibangun. Adapun keikhlasan, nah ini yang diberi. Kita harus minta kepada-Nya agar diberi hati yang ikhlas. Setidaknya langkah awalnya adalah menerima dulu apa yang ada dengan senyum dan kebersyukuran. Allah akan melihat bagaimana kita merespon terhadap segenap pemberian-Nya, dan kalau kita bersyukur dengan apa yang ada tentu Dia akan bukakan pintu rezeki lain, itu sudah janji-Nya. Jadi berjuanglah untuk menyukai apa yang kita lakukan, lihat segi positifnya, gali keutamaannya, eksplorasi titik-titik yang bisa membuat kita tersenyum dan senang mengerjakannya. Agar semua yang kita lakukan jadi bernilai ibadah dan amal shalih. Hanya dengan cara ini hidup kita jadi bermakna, apapun manifestasinya.
Reigersbos, Amsterdam, Rabu, 3 Desember 2025
Menunggu Elia les piano, 18.34 senja hari yang gelap di musim gugur

No comments:
Post a Comment