Dan carilah apa-apa
yang telah Allah tetapkan bagimu…
(QS Al Baqarah 187)
Kita lahir di dunia ini dalam kondisi dilingkupi oleh
ketetapan Allah Yang maha Kuasa. Tidak ada yang bisa menawar ingin dilahirkan
di orang tua tertentu atau di tempat tertentu, mempunyai bawaan bentuk wajah,
hidung atau warna kulit apa, it’s all
given! Semua datang dari ketetapan-Nya yang Maha Ilmu.
Kemudian Allah memerintahkan kita dalam ayat di atas untuk
mempelajari apa-apa yang Dia telah berikan dan mengevaluasi semua potensi
keragaan kita. Mengenali apa kelemahan raga dan apa kekuatannya merupakan hal
yang penting dalam jalan suluk. Jauh lebih penting dari sekedar mengalami
berbagai pengalaman spiritual yang gemilang tanpa disertai dengan pengetahuan
kedirian yang haq.
Idealnya setiap manusia diberi waktu 40 tahun lamanya untuk mengenali
dengan baik raga masing-masing. Kapan dia segar, kapan dia ambruk, makanan apa
yang membuat raga kita aktif, makanan apa yang membuat badan kita sakit.
Masing-masing akan mengenali hingga detail takaran apa yang thayyib dan apa yang
tidak, dan untuk melakukan ini tidak ada satu guru pun yang bisa mengatakan ini
dan itu karena semua betul-betul bersifat pribadi, hanya kita dengan Sang
Pencipta yang tahu persis.
Karena raga adalah bayangan dari jiwa, maka saat kita bisa
mengenali karakter asli raga kita dengan segala batasannya dan kemudian hidup
sesuai dengan kadar yang ditetapkan dalam arti tidak menabrak-nabrak pagar diri
sendiri, maka apapun yang raga kita lakukan baik itu makan, minum, beraktivitas
fisik akan berdampak baik dan mencerahkan bagi jiwa.
Semoga Allah membimbing kita dalam jalan pengenalan diri.
Aamiin