Sunday, March 30, 2014

Sikap Yang Terbaik Saat Menunggu Terkabulnya Doa

Dalam hidup kita harus belajar berserah diri kepada Allah Ta'ala, belajar bertaqwa, hanya dengan demikian maka lama-kelamaan hakikat hidup akan terbuka. Toh pada kenyataannya hidup tidak ada yang mulus terus, pasti ada hal yang tidak menyenangkan, pasti ada pertarungan batin. Karena semua manusia dalam berbagai tingkatan, mau miskin atau kaya, kuat atau lemah, setiap orang diberi kurikulum kehidupan oleh Allah Ta'la, sungguh dia akan dibuat menabrak 'dinding' hingga menyerah.
Adapun hawa nafsu dan syahwat inginnya ke kiri atau kanan, akan tetapi Allah berkehendak lurus, kan sudah ada benturan disana. Jadi kalau kita tidak belajar untuk menundukkan hawa nafsu dan syahwat kita untuk berserah diri kepada takdir-Nya maka tidak akan pernah terbuka rahasia Allah Ta'ala. Hanya dengan menerima ketetapan-Nya maka pengetahuan tentang kehidupan mulai terbuka bagi kita.
Misalkan seseorang sangat ingin memiliki rumah, pasangan, pekerjaan baru dan lain sebagainya, saat menunggu itu kan bisa membuat ia tersiksa, keinginan itu bisa menyeret seseorang pada masalah yang sebenarnya dibangun oleh dirinya sendiri. Akan tetapi kalau menjalaninya kita ikhlas menerima apa yang Allah berikan nanti sejatinya hidup akan terbuka. Akhirnya sudah tidak ada lagi prasangka buruk kepada Allah Ta'ala karena ia melihat semua yang datang dari-Nya hanya kebajikan semata.

(Dari Pengajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Zamzam AJT)

Agar Rezeki Makin Mengalir

"Di antara manusia ada orang-orang yang dianugerahkan rezeki yang banyak." (Al Hadits)

Rezeki itu banyak bentuknya, bisa jadi harta benda, keluangan waktu, kemampuan untuk mendengarkan orang dengan baik, mengasuh anak, membersihkan ruangan, kepandaian menulis, raga yang sehat dll. Kita wajib menginfaqkan apa yang Allah infaqkan jadi dialirkan terus. Kalau kita membendung apa yang Allah alirkan maka bisa mengundang bencana. Rasulullah saw bersabda, "Selama dia mengalirkan untuk orang lain, ia akan dipercaya untuk dititipkan rezeki itu."

Berinfak itu merupakan realisasi dari Sifatnya Ar Rahman. Jika kita melatih untuk bersifat pemurah, banyak shodaqoh, infaq, zakat, menyebarkan senyuman, kebaikan dan memberikan bantuan untuk orang lain, itu adalah bukti di dalam dirinya sudah tumbuh pengetahuan tentang itu. Niatkanlah semua itu untuk mendapatkan ridha Allah, jadi bukan sekedar menolong seseorang agar orang itu di kemudian hari menolong balik, itu pamrih namanya. Seharusnya kita menolong dengan niatan semoga Allah menolong saya, kita menyantuni orang lain dengan harapan semoga Allah menyantuni saya, kita memaafkan orang lain semoga Allah pun berkenan memaafkan saya. Jadi semua amalan itu kita jadikan jalan agar kita menuju Allah Ta'ala.

Sungguh tidak akan pernah miskin mereka yang menolong orang lain. Dimulai dengan kita memulai hari dengan yang baik, itu kenapa kita dianjurkan untuk sholat Dhuha, karena kita mensyukuri raga kita sebelum kita pergunakan untuk bekerja. Shalat Dhuha itu indah sekali.

Rasulullah saw bersabda:
" Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim, no. 1181)

(Dari Pengajian Suluk yang disampaikan oleh Zamzam AJT)