Sunday, April 9, 2023

Yang merasa hidupnya sukses

Merasa rezeki mudah mengalir

Menikmati hidup yang lancar dan damai

Coba perhatikan ke sekitar, karena seringkali kelebihan yang Allah berikan pada seseorang punya fungsi untuk merahmati sekitarnya.


Ada sebuah hadits menakjubkan yang berkaitan tentang ini ketika suatu ketika ada orang yang mengadu kepada Rasulullah mengenai saudaranya yang belum juga dapat kerja. Sudah mencoba kesana-sini mencari kerja tapi memang rezekinya tidak semudah dirinya. Jadi di pengadu agak meremehkan saudaranya itu. Di luar dugaan Rasulullah menjawab demikian, “Barangkali kamu mendapat pekerjaan karena dia.”


Itulah indahnya hidup di dunia ini, semua takdir diuntai indah berkaitan satu sama lain sampai membentuk sebuah pola yang menakjubkan dalam kita berinteraksi dengan sesama. Karena hidup bukan hanya sekadar mencari kebahagiaan untuk keluarga dan diri sendiri.

Bukankah kebahagiaan itu makin bertambah ketika ia dibagi?

Monday, April 3, 2023

 Tak perlu risau memikirkan masa depan yang di tangan Allah.

Tak perlu gundah gulana membandingkan kehidupan dengan orang lain.


Sambut takdir-Nya di setiap saat dengan sebuah pensikapan yang terbaik.

Yakinkan diri untuk selalu berkata, “Ya Allah, tak ada takdir yang lebih baik dibanding yang sedang aku hadapi.”


Perkara kita belum paham kenapa atau seolah belum nampak kebaikannya tidak masalah, jalani terus Setidaknya sisakan hati yang senantiasa berbaik sangka kepada pengaturan-Nya.


Amsterdam, 12 Ramadhan 1444 H

Sunday, April 2, 2023

 

Pengetahuan tentang Allah akan mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu menjadi lebih baik.


Setiap hari dalam shalat kita menyeru "Allahu Akbar".
Katanya Allah Maha Besar. Dia Yang Paling Berkuasa.
Tapi kenyataannya, dalam keseharian kita lebih dikuasai oleh permasalahan hidup. Lebih takut saat dihadapkan dengan kesempitan ekonomi. Lebih gelisah manakala rencananya luput. Lebih bertawakal dengan rencana pribadi, simpanan harta dan bantuan dari kiri dan kanan dibanding tawakal hati kepada-Nya.

Apa yang kita katakan dalam shalat kepada Allah bisa jadi masih berupa hiasan di bibir saja. Belum merupakan sesuatu yang sudah menjadi hiasan hati.

Kenapa demikian? Karena hati yang masih mencari dunia. Allah masih nomor sekian dalam prioritas pencarian kita. Kita tidak terlalu bersungguh-sungguh untuk mengenal-Nya. Padahal
pengetahuan tentang Allah akan membuat kecil semua permasalahan kita. Sebaliknya jika Allahnya tidak ada maka semua urusan jadi nampak besar dan kita akan pusing dengan urusan pribadi.

Mungkin kita harus merenungi lagi sejauh mana shalat yang kita kerjakan sehari-hari itu telah ditegakkan. Salah satu indikatornya adalah ketika kita berhadapan dengan kesulitan, tantangan dan kesibukan dalam hidup. Sejauh mana itu menguasai kita?