Thursday, April 9, 2015

Saat Hati Kita Dibersihkan

Hidup itu serangkaian lembar takdir-Nya yang dibentangkan dari waktu ke waktu.
Natur kehidupan adalah dinamis. Seperti air, ia akan terus mengalir. Adapun air yang menggenang biasanya akan menjadi sarang penyakit. Begitu pun tubuh manusia, yang nota bene sekitar 70% terdiri dari air, kecenderungan raga manusia adalah bergerak, maka orang yang terlalu banyak diam atau duduk sepanjang hari perlu digerakkan tubuhnya supaya tetap sehat, dan shalat yang baik dan khusyu tentu sangat membantu merapikan sirkulasi tubuh.

Jadi, kalau hidup itu mengalir, maka perubahan adalah sesuatu yang niscaya terjadi. Seperti halnya tubuh kita pun selalu berubah dari saat ke saat, sel yang membentuk kulit kita bukanlah sel yang sama dengan tahun lalu, sel darah pun berganti dalam hitungan puluhan hari. Rambut pun lama kelamaan memutih, kulit mengeriput, otot melemah. It's all part of natural process.

Lalu di tataran jiwa, kalau kondisi hati masih sama malasnya, pemarahnya, sombongnya dengan tahun lalu, itu tidak beda dengan air yang menggenang setahun lamanya, mungkin lebih! Bayangkan betapa sakit dan kotornya air jiwa kita.
Maka kadang Allah Yang Maha Kuasa membantu membersihkan genangan kotor dalam hati kita dengan dibantu dibuat 'cerukan' di sekitar genangan air; diambilnya sesuatu dalam hidup kita bisa berwujud hilangnya benda kesayangan, bisnis yang rugi atau ditipu orang. Semua mekanisme hidup yang terasa menyakitkan sebenarnya berfungsi membersihkan hati kita, bisa jadi karena sudah sekian lama kita lalai membersihkannya.

Seorang bijak berkata, "Jangan bermimpi mendapatkan surga-Nya kalau hanya ingin bersenang-senang dalam hidup." Artinya, kalau kita tengah diuji oleh-Nya saat ini. Berbesar hatilah, karena itu artinya genangan hati di dalam diri  sedang dibersihkan, tentu untuk kebaikan kita. Supaya  pada saatnya nanti sang hamba  berpulang ke hadirat-Nya dalam keadaan bersih.

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30).