Dunia yang kita tinggali ini memang kuat ilusi sebab-akibatnya. Sedemikian rupa sehingga kita lupa jika sesuatu terjadi dan menimpa kita, itu bukan sekadar diakibatkan oleh si ini atau si itu yang hanya merupakan pion-pion yang Allah Ta'ala gerakkan di semesta kehidupan kita untuk sebuah tujuan tertentu, karena tak ada satu gerakan dan satu takdir pun yang sia-sia (bathil).
Memang gara-gara si pencuri itu benda kesayangan kita hilang, memang melalui orang ketiga itu yang mencetuskan ricuh di dalam rumah tangga, memang karena perkataan dia maka fitnah kemudian berkembang. Tapi, kalau kita kembali kepada prinsip tauhid, tidak ada angin yang berhembus, tidak ada daun yang jatuh, tidak ada atom yang bergerak, tidak ada pesan whatsapp yang terkirim, tak ada perkataan yang terlontar dari lisan seseorang dll, tanpa Dia, Sang Maha Kuasa izinkan. Kalau Allah Ta'ala sudah turun izinnya pasti sesuatu itu mengandung kebaikan dan hikmah, karena itu sifat Allah Ta'ala yang mutlak. Dia Ar Rahman Ar Rahim. Dia selalu memberi yang terbaik dan Dia menyayangi segenap ciptaan-Nya.
Kita adalah ciptaan Allah Satu-satunya tali yang tak kasat mata yang menggerakkan kita dan juga makhluk lain adalah tali yang terbentang dari Sang Pencipta kepada segenap ciptaan-Nya. Pahami konsep ini, maka kita akan bisa melihat jauh di balik dunia bayang-bayang dan tidak terlalu dibuat sulit karenanya. Dengan kesadaran bahwa setiap ciptaan bergantung sepenuhnya kepada Allah maka cara cerdik untuk mengubah orang lain atau kehidupan adalah menghubungkan diri dengan-Nya melalui dzikir dan biarkan Dia mengubah sesuatu itu. Sungguh Dia Maha Mendengar dan Maha Kuasa.
Kaatsheuvel, 16 Februari 2025, 19.05
Liburan musim semi, sehari sebelum ke Efteling bersama anak-anak.
No comments:
Post a Comment