Saturday, March 4, 2023

 Semakin lama menjadi orang tua semakin menyadarkan betapa tak berdayanya kita.


Dalam fase-fase pertama kehidupan anak, kita sebagai orang tua disibukkan dengan sekian hal memenuhi kebutuhan fisiknya yang bertumbuh. Membawa dia vaksinasi, merawat dia ketika sakit, memastikan dia makan dengan baik dan memantau berat badan, tingginya, mengajarkan hal-hal dasar- basic life skills. Semua hal yang bernuansa fisik.


Ketika anak mulai bisa berkata-kata, bertumbuh emosinya dan memiliki lingkaran sosial maka tantangannya berbeda. 


Jujur saja, sebagai orang tua kita tidak pernah betul-betul tahu bagaimana merawat anak tak lebih dari informasi yang didapatkan melalui saran orang tua atau tips parenting. Tapi di luar itu banyak hal yang tak terjangkau tentang ketika kita melepas mereka ke sekolah, apa yang metrka alami di sana? Bagaimana pergaulannya dengan teman-teman lain? Apalagi meraba pikiran dan perasaannya. Sungguh kita dibuat tak berdaya dan hanya bisa meraba-raba. Sementara di sisi lain setiap orang tua tentu hanya ingin membuat anaknya bahagia. Tapi kita pun harus sadar diri bahwa tidak jarang dalam upaya orang tua membuat anaknya bahagia justru mendatangkan kesengsaraan dan bahkan bisa merusak si anak itu sendiri. 


Raising child is a complicated thing. Sebenarnya jujur saya tidak mampu kalau Alkah tidak beri kekuatan, kesabaran, ketekunan, kasih sayang, dan ilmu. Dan yang sering menjadi pikiran bagi banyak orang tua adalah tentang masa depannya. Will they be happy? Apakah akan selamat? Apakah akan jadi anak yang sholeh? Belum lagi menyaksikan turbulensi pencarian mereka, ada tahap “rebel” (memberontak) dalam mencari jati diri. Checking their boundaries. Tak jarang ciut hati orang tua menghadapinya. Maka Allah Ta’ala memberi panduan dalam Al Quran,


“…Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya…” (QS Al Baqarah :233)


Dan kita mesti berulang kali disadarkan bahwa anak-anak bukan milik kita walaupun mereka datang ke bumi ini melalui kita. Bahwa kehidupan dan masa depan mereka sepenuhnya berada di tangan Allah. Dan bahkan cinta Allah kepada mereka jauh melebihi cinta kita kepada mereka❤️


So, don’t worry parents, it’s gonna be okay.

(I’m saying this to myself)

No comments:

Post a Comment