Mama, Papa, jangan bertengkar di depan anak.
Itu menyakitkan buatnya,
Menyaksikan orang yang ia cintai saling menyakiti
Karena setiap kali yang satu menyerang yang lain, si anak tersakiti bagaimanapun juga. Darah ayah dan ibu mengalir di dirinya. Dia tidak bisa memilih dan tak seharusnya dibiarkan memilih.
Ayah, Bunda, cari tempat dan waktu yang terpisah dari kehadiran anak untuk menyelesaikan konflik di antara kalian. Biarkan si anak menumbuhkan dirinya dengan dunia yang penuh kasih sayang dan merasa aman. Rantingnya masih terlalu lemah untuk dibebani permasalahan konflik orang tuanya. Dia bisa patah. Dan kalau patah bisa bertahun-tahun menyembuhkan lukanya.
Mami, Papi, berhenti menarik anak-anak dalam pusaran konflik pribadi kalian. Biarkan jiwa mereka bertumbuh dalam suasana kasih sayang. Telan kemarahan dan kekesalan pada satu sama lain jika berhadapan dengan anak. Karena mereka tak layak disakiti oleh kekecewaan kalian masing-masing.
Kehidupan dunia kadang berat dan menyakitkan bagi mereka, anak-anak kita. Kadang mereka menghadapi bullying di sekolah, kadang teman yang menyebalkan, kadang guru yang galak, kadang kelelahan menghadapi segenap aktivitas kesehariannya.
Maka biarkan anak-anak kita pulang dengan nyaman. Agar rumah dirasa menjadi surga buat mereka. Tempat mereka bernaung lahir dan batinnya.
Ingat bahwa anak-anak adalah amanah dari Allah.
Setiap jiwa membawa benih yang harus ditumbuhkan agar dia bisa mengenal kembali Sang Pencipta.
Jangan patahkan pertumbuhan mereka karena ego pribadi.
Kalaupun memang tak ada jalan lain buat kalian kecuali untuk berpisah. Maka berpisahlah dengan cara yang baik.
Karena buat anak, bukan masalah berpisah yang menjadikan dia berat, tapi ketika satu sama lain saling melempar kata-kata kebencian yang menyakiti satu sama lain. Di setiap sabetan kata-kata itu hati si anak terluka. Dalam sekali. Dan butuh waktu berdekade tahun untuk sekadar menyadari, apalagi untuk menyembuhkannya.
Maka tolong, bicara yang baik atau diam saja. Itu lebih aman.
Trust me, i know how it feels…
No comments:
Post a Comment