Sunday, June 16, 2013

Antara Takdir dan Ikhtiar Manusia

Dan bagi setiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya
- Al Quran

Sungguh pengetahuan tentang sekat-sekat takdir yang membatasi kehidupan kita masing-masing adalah sesuatu yang sangat besar dan untuk memahaminya diperlukan banyak bekal pengetahuan dan kebijaksanaan.

Kita terlahir ke muka bumi ini tidak diberikan pilihan mau dilahirkan dari orang tua seperti apa, keluarga yang bagaimana, bentuk fisik yang mana dsb, sebagaimana seseorang tidak dapat menegosiasikan berapa lama dia akan hidup. Kesadaran akan garis-garis kehidupan yang telah ditorehkan di Lauh Mahfuz yang sebagaimana kuatnya keinginan manusia tidak akan mampu merubahnya - itulah yang membuat manusia menjadi lebih bisa berkompromi dengan kehidupan alih-alih memaksakan kehendaknya sampai babak belur.

Banyak ketetapan hidup yang Allah memang sudah gariskan, tidak bisa diubah, tapi ada wilayah yang sepenuhnya menjadi 'free will', kehendak bebas manusia, yaitu hatinya sendiri, semesta yang luas yang tak terbatas. Adalah hati yang bisa liar ke mana-mana, bisa naik ke surga yang paling tinggi atau ke neraka yang paling bawah. Inilah pilihan yang dalam Al Quran dikatakan sebagai

"Datanglah kepada-Ku dalam keadaan suka cita atau terpaksa"

Kesukacitaan dan keterpaksaan letaknya di dalam hati. Kita lah yang menetukan apakah semesta hati kita mau tunduk dan berserah diri dengan keadaan yang ada atau menjalaninya dengan ngedumel, ngomel-ngomel, dan marah-marah.

Ibaratnya setiap manusia diberikan buku mewarnai masing-maisng dengan desain dan pola yang berbeda-beda. Gambarnya telah tersedia, tugas kita hanya mewarnai dengan sebaik mungkin. Ada yang berusaha merubah gambar yang ada, ada yang iri dengan gambar orang, ada yang mewarnai dengan serampangan, dan yang terbaik tentu mewarnai dengan sapuan warna serapih dan sebaik mungkin sehingga menyenangkan hati Yang Memberikan buku.

Suatu saat nanti masing-masing kita akan menerima buku kehidupannya sendiri. Warna-warna hati yang kita torehkan saat ini akan dilihat hasilnya di suatu masa yang akan tiba. Semoga kita mendapati buku kita dalam keadaan yang indah, aamiin.

(Disajikan ulang dari Pengajian Hikmah Al Quran yang disampaikan Zamzam AJT, 26 November 2005)



No comments:

Post a Comment