Ketika Adam berbuat dosa, Allah Ta'ala mengeluarkannya dari surga dan berkata, "Wahai Adam, saat aku menghukummu karena kesalahan yang engkau perbuat, mengapa tidak engkau mempertanyakannya? Bukankah engkau mempunyai pembelaan yang ampuh. Engkau bisa saja mengatakan, 'Wahai Tuhanku, bukankah segala sesuatu berasal dari-Mu. Engkau adalah Sang Pencipta segalanya. Apapun yang Engkau kehendaki pasti akan terjadi, sedangkan apapun yang tidak Engkau kehendaki tidak akan mewujud.'
Mengapa engkau tidak mengungkapkan pembelaan itu?"
Mengapa engkau tidak mengungkapkan pembelaan itu?"
Adam menjawab, "Oh Tuhanku, tentu hamba mengetahuinya, tetapi bagaimana mungkin hamba berlaku tidak sopan di hadapan-Mu (dengan mempertanyakan kebijakan Tuhan). Sungguh cintaku pada-Mu melingkupi diriku sehingga aku tidak mampu berdalih dengan-Mu."
-----
Banyak kebijakan-Nya yang belum kita mengerti dalam penggal kehidupan ini. Sesungguhnya kehidupan dunia niscaya menyeret jiwa ke dalam alam kebingungan dan kesulitan dan satu-satunya cara untuk bisa menempuh semua itu dengan tanpa merasa tersiksa adalah dengan mencinta. Mari kita belajar mencintai-Nya...
Banyak kebijakan-Nya yang belum kita mengerti dalam penggal kehidupan ini. Sesungguhnya kehidupan dunia niscaya menyeret jiwa ke dalam alam kebingungan dan kesulitan dan satu-satunya cara untuk bisa menempuh semua itu dengan tanpa merasa tersiksa adalah dengan mencinta. Mari kita belajar mencintai-Nya...
(Terjemahan dan adaptasi dari Fihi ma Fihi: Discourse 23. Jalaluddin Rumi)
No comments:
Post a Comment