COMMON GROUND
Saya dan suami banyak perbedaannya
Hal yang lumrah, mana ada dua orang yang tak berbeda.
Memang di awal pernikahan, ihwal perbedaan itu sering jadi masalah. Jatuh bangun kami belajar. Atas rahmat Allah semata akhir tahun ini insya Allah genap 12 tahun kami membangun bahtera rumah tangga ini bersama.
Hal yang saya pelajari adalah, penting untuk membangun ”common ground”, sebuah area dimana kita sepakat mengerjakan sesuatu. Ada proyek yang kita lakukan bersama-sama. Dalam konteks pernikahan saya dan suami, kami punya fokus yang sama dalam mendidik anak. We want to give the best for them. Walau kadang apa yang dipandang “yang terbaik” belum tentu sama wujudnya. Tapi kalau sudah menyangkut urusan anak-anak, kami berdua komitmen untuk “pasang badan”, bahkan jika harus mengorbankan diri sendiri, apalagi hanya sekadar karir atau uang. Semua tak ada nilainya dibanding senyuman si buah hati dan menjaga bara semangat dan potensi yang ada dalam dirinya. Apalagi anak-anak masih dalam usia tumbuh kembang yang krusial.
Common ground itu juga bisa menjadi semacam ruang pemulihan. Ketika ego meletup-letup dan hawa perseteruan menyala-nyala, kami diingatkan untuk kembali setia kepada tugas. Mengawal anak-anak hingga mereka Allah tegakkan di atas kaki mereka sendiri pada saatnya. Aamiin ya Rabb…
No comments:
Post a Comment