Menjadi Midas
Dalam sebuah legenda, ada kisah tentang seorang raja yang punya kekuatan sakti. Segala barang yang dipegangnya bisa berubah jadi emas.
Legenda tentang orang yang bisa mengubah logam biasa jadi logam mulia juga mewarnai novel best seller “The Alchemist” karya Paulo Coelho yang dibaca oleh lebih dari 62 juta orang di lebih dari 74 negara.
Sejak dulu, imajinasi bahwa hal-hal yang biasa bisa bernilai mulia pun mewarnai salah satu karya Hans Christian Andersen berjudul “The Goose with the Golden Eggs”.
Banyak orang terobsesi dengan emas. Makanya dari dulu sampai sekarang memiliki logam mulia ini menjadi lambang kemakmuran. Sebagian orang bahkan menggadaikan masa depannya dalam naungan logam mulia sebagai investasi. Sesuatu yang dianggap nilainya tinggi dan memberi perlindungan. Tapi, rezeki lahiriyah setiap orang toh berbeda-beda. Tidak semua orang bisa memiliki emas. Tapi sebenarnya apapun yang kita pegang punya potensi diubah menjadi bernilai emas. Mulia dalam pandangan-Nya. Dan itu justru investasi yang lebih hakiki dan menguntungkan serta berdaya jangkau dunia dan akhirat.
Lihat ke sekitar. Hal-hal yang Allah hadirkan ke semesta kita. Cucian yang menumpuk, anak yang perlu diurus, keluarga yang perlu dinafkahi, rumah yang perlu diurus, pekerjaan yang mesti dibereskan, tetangga yang perlu bantuan dsb. Kita dilingkupi oleh hal-hal yang bernilai tinggi jika saja hati ikhlas kita menyentuhnya. Maka ia akan berubah menjadi emas, seperti di legenda Raja Midas.
No comments:
Post a Comment