Tuesday, January 23, 2024

IMAJINASI DAN KEIMANAN

 Anak kecil sepatutnya diceritakan tentang kisah rasul-rasul atau kisah-kisah mitologi yang menghidupkan daya imajinasinya. Agar si anak hatinya lebih fleksibel dan lebih terbuka ketika berhadapan dengan sebuah kebenaran. 


Ada hal-hal yang bersifat imajinatif yang dibangkitkan saat mengikuti kisah nabi-nabi, seperti bagaimana Nabi Musa as membelah laut, bagaimana Nabi Ibrahim as selamat dari kepungan api yang menggunung tinggi, bagaimana Nabi Isa as bisa berjalan di atas air dan menghidupkan orang yang mati dsb. Agar si anak tidak hanya berpikir hal yang rasional saja. Karena kalau hanya sekadar mengikuti akal rasional, mana mungkin laut dibelah, mana mungkin selamat dari kepungan nyala api yang panasnya membuat kulit gosong, bagaimana mungkin bisa berjalan di atas air apalagi menghidupkan orang yang telah mati.


Kenapa mengembangkan imajinasi menjadi penting? Karena untuk memberikan ruang untuk tumbuhnya keimanan. Perhatikan bahwa iman tidak bisa didukung hanya dengan akal rasional semata. Banyak hal yang jika dipandang dari sisi akal rasional menjadi mustahil atau bahkan tidak ada. Seakan-akan keajaiban adalah sebuah kata kosong yang hanya terjadi di negeri dongeng. Padahal hidup kita sehari-hari diliputi oleh keajaiban. Hanya saja kita harus membuka hati kita untuk bisa menyadarinya.[]

Amsterdam, musim dingin

23 Januari 2024

No comments:

Post a Comment