PERUBAHAN HIDUP MENUMBUHKAN JIWA
Perubahan dalam hidup adalah hal yang niscaya.
Perubahan adalah tanda-tanda kehidupan. Tanpa perubahan, kematian akan menjelang.
Seperti siang dan malam yang dipergantikan, sungai yang mengalir, pohon yang bertumbuh, angin yang berhembus. Juga di tataran bumi diri kita perubahan dapat diamati secara nyata, jantung yang berdenyut, nafas yang menghirup dan menghembus, kulit dan rambut yang berganti. Perubahan membawa sebuah kesegaran baru.
Dalam tataran kehidupan, kita juga menyaksikan serangkaian perubahan, anak yang tumbuh dan berkembang, kadang semangat – kadang malas, tertawa dan menangis, berkumpul dan berpisah. Semua adalah bagian dari denyut hidup semesta.
Al Qur’an pun mengatakan sesuatu tentang perubahan,
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (ulil albaab)," (QS Ali Imran: 190).
Siapa itu Ulil Albaab?
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka. (QS Ali Imran:191)
Maka perubahan adalah ayat-ayat Allah yang mestinya dapat dibaca dan kemudian dipahami. Hanya dengan pemahaman yang baik kepada seluruh dinamika kehidupan itulah kita menjadi tidak dibuat pontang-panting dan khawatir menghadapinya.
Hanya Ulil Albaab yang senantiasa melihat semua dinamika dan perubahan dalam hidup sebagai sesuatu yang bermakna dan tidak sia-sia. Dikarenakan mereka biasa bertafakur dan berdzikir kepada Allah dalam semua keadaan. Senantiasa berjuang untuk menyadari bahwa Allah ada di balik semua hal dan takdir yang dialaminya hingga mereka bisa bertasbih dengannya dan bisa terhindar dari neraka dunia dan akhirat.
No comments:
Post a Comment