Kita sering tidak sadar bahwa proses pertaubatan adalah sebuah proses untuk menghidupkan hati. Rasulullah Saw berkata,
“Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana berkaratnya besi. Agar hati tidak berkarat maka obatnya adalah membaca (memahami) Al Quran dan mengingat mati (dzikrul maut).”Maka mengalami nuansa kematian adalah salah satu cara untuk menghidupkan hati kita. Bentuknya bisa bermacam-macam, sakit keras, masalah dalam rumah tangga, susah mencari nafkah, kehilangan sesuatu yang dicintai dsb.
Sayangnya kita kerap mengeluhkan takdir bernuansa kematian seperti itu dan terlampau terburu ingin keluar dari kondisi itu tanpa kemudian menjadikan fase itu sebagai sarana untuk bertafakur dan makin memoles cermin hati kita agar makin bening dan karenanya bisa mulai membaca segenap petunjuk dan ayat-ayat Allah yang tersebar dalam semesta kehidupan.
Maka terimalah takdir yang sedang memeluk kita di setiap saatnya. Yakini bahwa itu semua datang dari Yang Maha Kasih dengan sebuah tujuan yang baik dan mulia. Tinggal bersabar menjalaninya dan rasakanlah kehadiran-Nya. Agar dengannya kita semakin mengenal Sang Rabb []
No comments:
Post a Comment