Dalam salah satu pengalaman spiritualnya (fana'), Muhammad Raheem Bawa Muhaiyyaddeen ditunjukkan berbagai macam penglihatan tentang ciptaan beserta para Nabi-Nya. Kemudian Bawa berkata, "Ini semua adalah ciptaan-Mu, akan tetapi aku ingin melihat Engkau. Aku ingin melihat Sang Pencipta." Ia kemudian melihat di sekelilingnya dan mulai terbutakan oleh cahaya yang memancar di sekelilingnya. Kemudian terdengar suara berbunyi dari seluruh penjuru.
"Ini Aku, wahai anak-Ku. Kemana pun engkau menghadap akan kau dengar suara-Ku. Inilah wujud-Ku, tidak ada lagi wujud yang lain (yang dapat memfasilitasi). Aku demikian luas, semua hal yang tercipta dapat tertampung dalam sebuah partikel, namun tak ada satu pun yang dapat menampung-Ku. Adapun alam semesta hanya sebuah partikel di dalam partikel, maka bagaimana mungkin ia dapat mewadahi-Ku (di alam wujud)?
Inilah mengapa Aku dinamai "Allahu", karena "Hu" adalah suara resonansi, ia adalah bunyi yang datang dari Diri-Ku.
Inilah mengapa Aku dinamai "Allahu", karena "Hu" adalah suara resonansi, ia adalah bunyi yang datang dari Diri-Ku.
(Referensi : "The Tree That Fell To The West", Muhammad Raheem Bawa Muhaiyyaddeen. Bawa Muhaiyyaddeen Fellowship, 2003)
No comments:
Post a Comment