Thursday, September 15, 2016

Mengapa Rezekiku Sulit?

"Wahai guru, mengapa rezeki saya susah sekali didapatkan? Sudah sekian lama keluarga saya hidup dalam kesusahan dan setiap malam saya memohon kepada Allah agar melepaskan kami dari penderitaan ini, namun tampaknya tidak dikabulkan jua. Bagaimana saya harus menyikapi hal in i?"

"Wahai anakku terkasih, sebelum kita membahas persoalanmu, pertama kali mari kita perhatikan sama-sama pilihan kata yang engkau baru saja ungkapkan:
'susah sekali didapatkan
'hidup dalam kesusahan''
'kami dalam penderitaan'
'doa tidak dikabulkan jua'
Apa yang engkau rasakan saat mendengar kata-kata seperti itu? Pesimis, berat, sempit semua hal-hal yang terasa negatif dalam diri.

Nak, belajar untuk memilih kata-kata ya, karena apapun yang keluar dari lisan kita adalah cerminan dari kondisi hati. Engkau baru saja mengeluhkan takdir kehidupanmu seolah-olah Tuhan menyiksamu dalam dunia ini, namun aku lihat badanmu sehat, anak istrimu masih mempunyai tempat tinggal yang layak dan beraktivitas dengan baik.
Ketika Tuhan telah memberimu sekian banyak hal mengapa hanya fokus kepada hal-hal yang belum engkau terima dari-Nya? Apakah adil kemudian menuduh Tuhan karena belum mengabulkan permintaanmu?

Lalu, alih-alih melempar batu menyalahkan keadaan apakah dirimu telah mengevaluasi tindakanmu sendiri terlebih dahulu? Bisa jadi gaya hidupmu tidak sesuai dengan rejeki yang Allah tetapkan untuk keluargamu. Bisa jadi engkau memutuskan membeli sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dibeli walaupun dengan memaksakan diri. Dan bisa jadi permintaan yang kau panjatkan itu dikabulkannya dalam bentuk lain.

Anakku, saat dirimu melihat anakmu berada dalam buaian sang ibu dengan nyaman, pernahkan engkau berpikir bahwa si ibu akan melemparkan anak ke dalam api yang panas? Nah , Allah Yang Maha Pengasih jauh lebih dahsyat kasih sayangnya kepada semua hamba dan tidak mungkin Ia melemparkan kita dalam penderitaan. Jadi bisa jadi penderitaan itu adanya dalam benak kita atau belum pahamnya kita dalam mengais hikmah dari kesulitan hidup yang tengah dialami."

No comments:

Post a Comment