Saturday, November 12, 2016

Tinggalkan Zona Nyamanmu!

“Run from what's comfortable.
Forget safety.
Live where you fear to live!"
- Jalaluddin Rumi

Rasa takut adalah desain standar dari raga manusia, seperti halnya raga bisa bernafas dan mencerna makanan, maka bagian otak yang bernama amygdala - dikenal juga sebagai pusat rasa takut di otak- berperan untuk merespon suatu stimulus yang dipersepsi sebagai ancaman atau menakutkan sebagai sesuatu yang harus dihindari. Maka respon normal kendaraan sang jiwa terhadap sesuatu yang menakutkan adalah dengan menghindarinya sejauh mungkin.

Dalam hidup masing-masing kita dibayangi oleh sekian banyak ketakutannya masing-masing. Takut kehilangan pekerjaan, takut kehilangan orang yang dicintai, takut diselingkuhi pasangan, takut makin berjauhan dengan anak, takut miskin, takut dianggap hina dsb. Kebanyakan rasa takut yang diadopsi saat kita beranjak dewasa, sedemikian rupa sehingga sadar atau tidak kebanyakan kita menjadi tawanan rasa takut yang telah terjalin rapih di dalam benak kita masing-masing.

Ironinya, saat pikiran kita berpikir bahwa dirinya tengah membangun benteng yang aman bagi diri dan orang-orang yang dicintai pada saat yang bersamaan ia telah menenggelamkan dirinya dalam tarikan pasir hisap bernama "zona nyaman" dan akan hidup dalam ilusi kebahagiaan semu hingga saat kematian datang dan menghancurkan semua bangunan palsu yang ia bangun selama ini.

Seorang salik dilatih untuk selalu berjalan meninggalkan zona nyamannya, karena hanya dengan cara itu jiwanya akan meraih titik potensialnya. Sebuah amanah besar yang bahkan lelangit, bumi dan gunung-gunung pun enggan untuk memikulnya.

---
"Barangsiapa meneyrahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
(QS Al Baqarah [2]:112)

No comments:

Post a Comment