Kemuliaan manusia adalah justru ketika ia bisa menembus kebingungan, menyibak selubung kegelapan dan menghapus kabut keraguan dengan mengoptimalkan potensi lahir dan batinnya. Memang dunia akan selalu dibuat samar untuk melihat kebenaran dan setiap petunjuknya demikan halus disampaikan, hal ini bertujuan agar manusia menjadi awas hatinya dan tidak lalai.
Petunjuk Allah Ta'ala tersebar di segenap ufuk dan di dalam jiwa manusia, maka kita harus membuka mata lebar-lebar dan memasang telinga rapat-rapat agar semua sinyal-Nya tidak terlewatkan. Maka sikap seorang salik adalah mensyukuri dunianya, tidak mengabaikan apalagi membuangnya. Karena menyadari bahwa setiap takdir yang turun adalah dari tangan-Nya dan merupakan hamparan petunjuk yang suci dari Yang Maha Pengasih. Dengan kesadaran inilah seorang mukmin menghadapi dengan tegar ujian hidupnya, menjalani dengan tekun sekian banyak tugas hidupnya, dan mensyukuri apapun serta berapapun yang Dia hadirkan, karena hatinya senantiasa berupaya menangkap apakah gerangan kehendak Allah di balik segala fenomena ini. Sehingga ia tidak tenggelam dalam dinamika dunia yang itu-itu saja, tidak dibuat resah orang kekurangannya, dan tidak dibuat cemas oleh rezeki yang belum disampaikan kepadanya.
Wallahua'lam.
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment