Pernah ada seorang lelaki yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri karena banyak melakukan dosa-dosa. Setelah tanda-tanda kematian datang menjemputnya, ia berpesan kepada anak-anaknya:”Jika aku meninggal dunia, kumpulkanlah kayu bakar buat diriku, kemudian bakarlah mayatku dan tumbuklah abuku hingga lembut, lalu taburkanlah ia bersama dengan angin. Sesungguhnya lelaki ini mengira bahwa dengan perbuatannya itu Allah Subhana Wa Ta’ala tidak akan dapat menghidupkannya kembali untuk menanyai dosa-dosa yang telah dilakukannya, padahal Allah SWT telah berfirman dalam kitabnya : ” Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata :”Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?, katakanlah :”Ia akan dihidupkan oleh Rabb yang menciptakannya kali yang pertama dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaasin : 78-79).
Setelah lelaki itu wafat, anak-anaknya menunaikan wasiatnya. Selanjutnya, Allah SWT bertanya kepada jiwa hamba itu : “Hai hamba-Ku apakah yang mendorongmu melakukan hal tersebut?” Ia menjawab :”Wahai Tuhanku aku takut kepadaMu dan khawatir dengan dosa-dosaku yang banyak.” Allah SWT berfirman :”Hai para malaikat-Ku, saksikanlah oleh kalian bahwa sesungguhnya Aku memberikan ampunan baginya dan memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Bukhari-Muslim)
Betapa luas ampunan Allah, bahkan ketika ada sedikit rasa takut dari hamba kepada-Nya, sesuatu yang tidak bisa dibaca oleh semua manusia, maka rasa bahwa ada Allah Yang Maha Kuasa itu bisa menyelamatkan seseorang dari bencana besar di alam berikutnya.
Maka kita tidak bisa menghakimi seseorang semata-mata dari perilaku yang sepintas kita amati atau dari penampilan fisiknya semata, karena kedalaman hati orang tidak terjangkau oleh semua makhluk-Nya. Bisa jadi orang yang tampaknya hidup dalam kelalaian dan berantakan justru malah diselamatkan oleh Allah di akhir hidupnya karena setitik takut dan pengharapan yang tersimpan di dalam hatinya. Sebaliknya bisa jadi orang yang terlihat sholeh dan telah beramal sekian banyak malah berakhir dalam azab karena ada rasa sombong dan merasa diri lebih tinggi di dalam hatinya yang tak sempat dibersihkan hingga ia dipanggil kembali. Na'udzubillahimindzaliik...
Amsterdam, 8 Mei 2018
Dalam merajut hari-hari sambil berdoa "Yaa Wahab...Yaa Wahab...Yaa Wahab..."
Amsterdam, 8 Mei 2018
Dalam merajut hari-hari sambil berdoa "Yaa Wahab...Yaa Wahab...Yaa Wahab..."
No comments:
Post a Comment