Tuesday, November 10, 2020

 Sebutlah namanya Mae, ibu dua anak yang sudah beranjak usia 18 dan 14 tahun ini datang ke negeri Belanda sekitar 4 tahun lalu meninggalkan kampung halamannya di Ghana.


Disini ia mengadu nasib, mengais rezeki apapun yang dia bisa lakukan sebagai buruh. Ia bekerja siang dan malam. Menyewa kamar kecil di pinggiran kota Amsterdam. Kelebihan uang yang dia peroleh setiap bulannya ia kirim kepada orang tua yang mengurus anak-anaknya jauh di benua Afrika.


Saat saya tanya, "Ada rencana pulang menjenguk anak-anak dan keluarga?" Dia jawab sambil tersenyum,"Iya, ada. Mungkin tiga tahun lagi." Tatapan matanya seolah sudah membayangkan momen pertemuan dengan orang-orang yang dia kasihi. Saya paham, pendapatannya sebagai tenaga kerja serabutan apalagi tinggal di kota besar seperti Amsterdam dengan biaya hidup yang tidak murah adalah sangat menantang. Kita harus menghitung setiap pengeluaran dengan cermat. 


Lalu saya tanya lebih jauh, dalam perjalanan pulang berdua di dalam mobil sambil mengantarkan dia ke tempat tinggalnya selepas shift kerja malam. 

" Mae, bagaimana kami mengatasi rasa rindu kepada anak-anakmu?"


Dengan pasti dia menjawab, "When you have God, you have everything"


Kami berdua lalu terdiam. Sambil meresapi makna kekuatan kata itu dalam-dalam. Entah kenapa lampu-lampu jalanan menjadi tampak bersinar dengan indah. Rintik hujan yang menerpa kaca mobil jadi terasa menambah hangat suasana. Sebuah senyuman lebar mengembang di wajah saya. Something is telling me that she say the right thing...

No comments:

Post a Comment