Siapa orang yang paling merugi?
Apakah yang tertipu usahanya?
Atau yang hilang uang pensiunnya karena dikelabui orang?
Atau yang dikecewakan oleh pasangannya?
Al Quran surat Al Kahfi [18]:103-104 memberikan panduan bahwa orang yang tertipu itu justru mereka yang merasa telah berbuat baik tapi di mata Allah semua kekaryaan dan amal itu tidak ada artinya alias sia-sia. Kenapa? Karena tidak ikhlas melakukannya.
Barangkali saat mengerjakannya tercampur keinginan dipuji dan ingin mendapat kedudukan di mata orang.
Barangkali tercampur motivasu dunia di dalamnya berupa harta, tahta dan jabatan.
Barangkali ya memang dilakukan karena demi memenuhi ego. Takut dianggap gagal, takut dianggap miskin, takut dianggap rendah dll.
Ada hal lain yang lebih halus. Kalaupun yang dilakukan itu tampaknya baik, tapi amalan itu ternyata di mata Allah tidak pas untuknya. Seperti pedang kerajaan yang biasa dipakai untuk berperang kemudian malah digunakan untuk mencacah daging dan sayur mayur di dapur. Memang berfungsi, tapi bukan peruntukannya.
Nah, itulah amal shalih. Amal yang presisi yang Dia ridhoi. Bukan kekaryaan karangan kita sendiri.
Dalam surat Thahaa [20]:82 tahapan untuk sampai ke mengerjakan amal shalih harus melewati taubat dan iman. Pertama wajah hati mencari-Nya bukan yang lain, lalu percayakan segenap keamanan hidup bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Setelah itu dunia kita akan dituntun luar dan dalam utk mengerjakan amal shalih itu. Agar kita tidak menjadi orang yang merugi...Aamiin
No comments:
Post a Comment