Wednesday, April 2, 2025

Karena setiap detil kehidupan sudah Dia aturkan

 "..dan tiada sehelai daun pun yang  gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)"

 QS Al An'aam: 59

Apa signifikansi sehelai daun yang jatuh di tengah hutan belantara sana dengan kehidupan kita? Mengapa Allah Ta'ala menyatakan kalimat ini dalam kitab suci yang menjadi panduan kehidupan kita?

Jika satu helai daun saja adalah dalam pengetahuan-Nya, bayangkan hal-hal lain dalam kehidupan juga pasti dalam kendali dan ilmu-Nya. Dan satu pohon kira-kira memiliki rata-rata 200.000 helai daun. Di bumi ini, kira-kira ada sekitar 3 trilyun batang pohon. Silakan hitung pemantauan Allah Ta'ala atas setiap helai daun saja. Apalagi manusia. Makhluk yang diciptakan katanya yang paling mulia, tapi dimana letak kemuliaannya? Al Quran menjawab itu semua, apa makna menjadi seorang insan. 

Kembali ke permasalahan daun yang jatuh. Seluruh gerak kehidupan kita pun ada dalam pantauan dan kendali Allah. Kenapa kita lahir di orang tua yang itu, lalu mengalami sekian episode kehidupan. Di skala hari ini saja, kenapa si A mengirim pesan demikian, kenapa si B berkata demikian. Semua gerak semesta alam di sekitar kita adalah "daun-daun yang jatuh". Dia mengetahuinya. Artinya semua terjadi dengan izin-Nya. Dan kalau Allah Sang Maha Pengasih mengizinkan sesuatu terjadi, pasti ada kebaikan di dalamnya. Walaupun kebaikannya belum tentu dapat kita rasakan atau belum dapat dilihat per saat ini. Itu kenapa kita perlu iman, karena kalau segala sesuatu direspon dengan nalar semata akan sangat terbatas dan dibuat pusing kita karenanya. Sebab banyak hal dalam kehidupan ini yang tidak masuk akal. Iman bisa menjembataninya. 

Oleh karenanya ada istilah "take the leap of faith", ambil sebuah lompatan iman. Gerak melompat adalah gerak yang harus mengambil arah vertikal bagaimanapun juga, tidak hanya main di level horizontal. Karena kalau bergerak di level horizontal saja bukan lompat namanya tapi ngesot :P. Arah vertikal adalah arah Tuhan. Artinya kalau hidup tidak melibatkan Allah, pasti pusingnya, jelas menderitanya yang tak berkesudahan dan akan selalu direpotkan seumur hidup beranjak dari satu masalah ke masalah lain. 

Yang namanya orang hidup pasti tidak akan bisa pernah lepas dari masalah. Kenapa? Karena itu adalah anak tangga untuk mengenal-Nya sebenarnya. Tapi berapa sering kita menjadikan masalah sebagai sarana mendekat kepada Allah? Alih-alih minta tolong kepada Allah, kita sering langsung ambil keputusan dan gerak ini-itu dan lupa bahwa semua sudah Dia aturkan. Hanya Allah yang paling tahu solusi yang terbaik dari segenap permasalahan yang ada. 

Amsterdam, Selasa 9.46 pagi, 2 April 2025 / 4 Syawwal 1446 H



No comments:

Post a Comment