Orang yang bodoh itu bukan yang hanya berpendidikan rendah.
Orang yang bodoh itu bukan orang yang tidak bisa menjawab 1001 pertanyaan quiz tentang dunia dan kehidupan.
Orang yang bodoh itu bukan orang yang tidak bisa berbahasa asing.
Semua itu bisa dipelajari, hanya masalah waktu.
Istilah bodoh adalah "jahlun" dalam Al Quran. Tokoh yang berbuat kebodohan dalam sejarah di zaman Rasulullah SAW adalah Abu Jahal, bapaknya kebodohan. Bukan berarti dia tidak berpendidikan tinggi, bukan berarti dia miskin, tapi bodoh adalah mereka yang dikuasai oleh hawa nafsunya.
Mengutip Syaikh Ibnu 'Athaillah dalam Al Hikam,
"Dan sungguh engkau bersahabat dengan seorang yang bodoh tapi tidak ridha dengan hawa nafsunya adalah lebih baik bagimu daripada engkau bersahabat dengan seorang yang alim tapi ridha dengan hawa nafsunya. - Maka ilmu orang alim yang mana yang membuat ia ridha dengan hawa nafsunya? Dan kebodohan seorang bodoh yang mana yang membuat ia tidak ridha dengan hawa nafsunya?."
Artinya tidak ada orang yang alim kemudian mengikuti hawa nafsunya. Dan orang alim atau berilmu disini konteksnya adalah cahaya. Hawa nafsu adalah kegelapan.
Seseorang bisa saja gelar akademiknya tinggi dan berendeng tapi kalau masih sombong, mudah tersinggung dan emosian jelas ia masih ditundukkan oleh hawa nafsunya. Karena tanda paling jelas dari orang yang masih menggurita hawa nafsunya adalah egonya yang demikian tinggi. Selalu ingin dihormati, susah berbeda pendapat, selalu ingin dinomorsatukan, gengsian, mudah marah dll. Tanda dirinya secara hakiki masih bodoh. Jahil...
Amsterdam, 5 April 2025
No comments:
Post a Comment