(QS Al Baqarah [2]: 214)
Ayat ini memang berkaitan dengan
peperangan di zaman Rasulullah, terutama dengan perang Badar, tapi ayat ini juga berlaku untuk kita semua di setiap keadaan, jadi bukan hanya pada
zaman Rasulullah saw atau pada sebuah zaman dimana peperangan terjadi secara
fisik.
Dalam di ayat ini disebutkan yang bertempur adalah kaum mukminin dan kaum
kafirin, istilah 'ummat' bisa juga
melekat dalam masyarakat, bisa juga dalam sebuah insan, bisa juga dalam sebuah
keluarga.
Adapun tafsir Ibnu Arabi tentang ayat ini adalah :
Apakah
kalian mengira akan memasuki surga tajali al jamal padahal belum datang kepada
kalian keadaan orang yang telah terdahulu sebelum kalian, yakni mereka yang
disentuh oleh malapetaka ketertinggalan dan tajrid atau penanggalan, dan al
faqr - dan al istiqar.
Yaitu suatu kesulitan atau kesengsaraan dalam mujahadah
dan riyadhoh, dan pecahnya an nafs atau jiwa dengan ibadah, keterguncangan
karena kerinduan, dan mahabbah dari tempat berdiamnya nafs-nafs mereka, agar
Dia menzahirkan apa-apa yang ada di dalam istidaad mereka dengan suatu kekuatan
(al quwwah) hingga berkata ar rasul dan orang-orang yang beriman besertanya ‘kapan
datangnya pertolongan Allah’, artinya hingga mereka merasakan suatu
kejenuhan/kelelahan yang disebabkan oleh panjangnya keterhijaban dan banyaknya
jihad yang dilakukan karena keterpisahan (al hiraq), dan hilangnya kesabaran
mereka untuk musyahadah al jamal dan dzauq al wishal . Dan mereka meminta
pertolongan Allah dengan tajali atas kedalaman sifat-sifat nafs mereka.
Dan mereka
menghendaki dengan bala/musibah tersebut sebuah hijron (penghijrahan) dan
menjadikan mereka merasakan sebuah keterpisahan karena kuatnya mahabbah.
Ibnu Arabi berkata, bagaimana dengan jalan selain
mereka?
Artinya yang menuju Allah itu akan ditempa dengan bala bencana, nah
bagaimana dengan orang2-orangyang tidak mencari Allah? Maka Allah akan mengabulkan apa
yang mereka cari ketika telah habis kekuatan mereka. Kemudian makna bahwa
pertolongan Allah itu dekat artinya pengangkatan hijab-hijab dan tampilnya atau
mendhahirnya jejak-jejak al jamal.
(Dari catatan pengajian Hikmah Al Quran. Disampaikan oleh Zamzam AJT, 7 Januari 2006)
No comments:
Post a Comment