Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat
(QS Al Baqarah [2]: 216)
Dia selalu ada dan tak pernah berpaling walau sekejap pun.
Karena manakala Sang Maha Kuasa berpaling dari ciptaan-Nya maka semua akan runtuh dan binasa.
Kenyataan bahwa matahari terus bersinar dan jantung kita tetap berdenyut dan roda kehidupan terus berputar adalan bukti bahwa Ia sedang menghadapkan wajah-Nya kepada kita semua.
Ya, kita semua, tanpa kecuali.
Karena manakala Sang Maha Kuasa berpaling dari ciptaan-Nya maka semua akan runtuh dan binasa.
Kenyataan bahwa matahari terus bersinar dan jantung kita tetap berdenyut dan roda kehidupan terus berputar adalan bukti bahwa Ia sedang menghadapkan wajah-Nya kepada kita semua.
Ya, kita semua, tanpa kecuali.
Lalu kenapa hati merasa hampa dan diri terasa jauh dari-Nya?
Bukankah Ia selalu bersama dan bahkan lebih dekat dari urat nadi?
Bukankah Ia selalu bersama dan bahkan lebih dekat dari urat nadi?
Inilah rupanya salah tugas kita, untuk menemukan hal-hal yang menjadi penghalang untuk bisa me"rasa" Yang Maha Pengasih.
Menyingkirkan tutup hati yang menghambatnya merasa khusyu dan haru saat menyebut "ya Allah...ya Allah..."
Karena saat cahaya iman hilang, hilang pula getaran hati.
Na'udzubillahi mindzalik
Menyingkirkan tutup hati yang menghambatnya merasa khusyu dan haru saat menyebut "ya Allah...ya Allah..."
Karena saat cahaya iman hilang, hilang pula getaran hati.
Na'udzubillahi mindzalik
“Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2)
No comments:
Post a Comment