" Jangan berdoa meminta rezeki sebanyak-banyaknya"
- Almarhum Mursyid
Manusia cenderung lebih merasa aman kepada sesuatu yang dapat dikur, dapat dihitung dan nyata. Khususnya perkara rezeki. Tidak sedikit yang dibuat susah jiwanya dalam perkara menjemput rezeki sampai menghalalkan berbagai cara demi mengamankan masa depan diri dan keluarganya. Padahal kunci merajut kehidupan bagi diri dan keluarga adalah dengan bertaqwa.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq : 2-3)
Di setiap terbitnya matahari Allah telah menyediakan rezeki bagi setiap ciptaan-Nya, tinggal kita jemput dengan ikhtiar yang optimal. Karena manusia bukan dicipta untuk mencari rezeki, akan tetapi untuk mengenal-Nya. Maka jangan sampai perkara mencari rezeki seseorang membuat jiwanya merana karena tidak diberikan haknya untuk meminum pengetahuan yang Dia turunkan setiap hari.
Adapun yang membuat rezeki tampak kurang biasanya hawa nafsu dan syahwat manusia, yang selalu ingin lebih dan keluar dari kadarnya masing-masing. Obatnya adalah menumbuhkan rasa qana´ah, merasa cukup dengan apa yang dikadarkan oleh-Nya, setelah melakukan amal ikhtiar yang menjadi kewajiban masing-masing. Di balik penghasilan yang pas-pasan dan berbagai keterbatasan hidup ada penjagaan yang baik dari Allah Ta´ala. Karena `Sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di muka bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha melihat.` (QS Asy Syuuraa:27)
No comments:
Post a Comment