Ketika Nabi Ya'qub menitipkan anak kesayangannya, Yusuf kepada kakak-kakaknya agar melindungi dari serangan serigala setelah itu Allah membuat mata Nabi Ya'qub menjadi buta. Itu adalah hukuman yang Allah timpakan kepada seseorang selevel nabi yang menyandarkan perlindungan sesuatu yang dicintainya kepada sesuatu selain Allah. Adapun kecintaan seorang nabi seperti Ya'qub kepada anaknya bukan semata-mata karena ia adalah keturunannya, tapi karena aspek malakutiyah yang memancar dari diri sang Yusuf yang bahkan secara ragawi dibuat tampan.
Adapun manusia, berapa kali hati kita tertawan oleh kecintaan kepada selain-Nya. Barangkali kepada pasangan, jabata, gelar, karir, harta dan lain-lain. Seorang Nabi Ya'qub dibuat buta matanya sekali. Adapun mata hati kita barangkali telah terbutakan beribu kali. Maka tidak aneh kita tidak melihat petunjuk-Nya, tidak heran jika bentangan shiraathal mustaqiim yang kita minta setiap hari itu tidak nampak. Jangan jengah kalau merasa doa sepertinya belum dikabulkan. Karena bukanlah petunjuk itu tidak ada, tidaklah shirathal mustaqiim itu tidak dibentangkan dan bukan pula doa kita tidak dibuka pintu pengabulannya, tapi lebih karena mata hati kita yang belum bisa mengidentifikasi semua itu. Astaghfirullahaladziim…
(Adaptasi dari kajian hikmah al Quran yang disampaikan oleh Mursyid Zamzam AJT, 29 Juli 2018)
No comments:
Post a Comment