Tuesday, June 6, 2023

 Tentang si rambut putih


Rasulullah saw bersabda, "Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang memiliki sehelai uban, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti." (HR Abu Daud 4204)

Dalam riyawat lain disebutkan, "Sesungguhnya uban itu cahaya bagi orang-orang mukmin."

Ka'ab bin Murroh ra berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang telah beruban dalam Islam, maka dia akan mendapatkan cahaya di hari kiamat" (HR Tirmidzi no. 1634)

Di sebuah riwayat dari Sa'id bin Musayyib, Allah Ta'ala berfirman bahwa uban adalah kewibawaan.

"Ibrahim adalah orang yang pertama menjamu tamu, orang pertama yang berkhitan, orang pertama yang memotong kumis, dan orang pertama yang melihat uban lalu berakta, "Apakah ini wahai Tuhanku?" Maka Allah berfirman, "Kewibawaan wahai Ibrahim." Ibrahim berkata, "Wahai Tuhanku, tambahkan aku kewibawaan itu." (HR Bukhari dalam Al Adabbul Mufrod 120)

Dalam Alkitab juga disebutkan ihwal rambut putih ini,

"Rambut putih adalah mahkota yang indah yang didapat pada jalan kebenaran. " Amsal 16:31

Selain faktor genetik dan lingkungan, stress atau rasa takut juga bisa mencetuskan rambut menjadi memutih. Rasulullah saw pernah berkata ketika Abu Bakar bertanya kenapa rambut beliau lekas beruban, "Surat Huud, Al Waaqi'ah, Al Mursalat, An Naba dan At Takwir, itulah yang menyebabkan rambutku lekas putih."

Rambut putih pun merupakan utusan Allah yang mengingatkan manusia tentang kematian yang pasti menjelang. Imam Al Ghazali menuliskan dalam Mukasyafatul Qulub tentang dialog antara Nabi Ya'qub dengan malaikat maut yang dikisahkan sebagai sosok yang bersahabat dengan sang nabi. Ketika sang malaikat maut datang, Nabi Ya'qub bertanya, "Wahai malaikat maut, engkau datang kemari untuk bertamu atau untuk mencabut ruhku?"

Malaikat menjawab, "Aku datang hanya bertamu."

Kemudian Nabi Ya'qub kembali berkata, "Saya tahu bahwa pekerjaanmu adalah mencabut nyawa manusia. Tapi alangkah lebih bagusnya lagi jika sebelumnya engkau beri isyarat kepadaku sebelum engkau mencabut nyawaku nanti."

Sang malaikat maut pun berkata kepada Nabi Ya'qub, "Baiklah, kelak akan kukirim kepadamu dua atau tiga isyarat."

Tak lama berselang, malaikat maut kembali mengunjungi Nabi Ya'qub. Melihat kedatangan malaikat maut, sang nabi pun bertanya, "Apa kedatanganmu kali ini? Apakah hanya untuk bertamu seperti biasanya?"

Sang malaikat maut berkata, "Tidak, aku akan mencabut nyawamu."

Nabi Ya'qub kaget mendengar pernyataan malaikat maut kali ini, kemudian dia berkata, "Bukankah aku dulu berpesan kepadamu untuk mengingatkan aku terlebih dulu sebelum kau mencabut nyawaku?"

Malaikat maut pun menjawab, "Sebenarnya, aku sudah mengirimkan kepadamu isyarat yang kau tunggu-tunggu, tidak hanya satu bahkan tiga sekaligus. Pertama, rambutmu sudah banyak yang beruban. Kedua, tubuhmu yang mulai rapuh, mudah lelah dan sakit-sakitan. Dan yang ketiga adalah badanmu yang sudah tidak sanggup lagi untuk menopangmu (sudah membungkuk). Itulah isyarat yang telah kukirimkan kepadamu dan juga kepada semua manusia keturunan Adam sebelum aku mencabut nyawa mereka."

***

Secara fisiologis, fenomena rambut memutih atau beruban adalah sebuah proses alamiah kembali ke asal, karena rambut pada awalnya berwarna putih. Dia menjadi berwarna karena sejak di dalam kandungan terbentuk zat yang dinamakan melanin yang dihasilkan oleh sel-sel pigmen bernama melanosit. Seiring dengan bertambahnya usia kemampuan sel-sel penghasil melanin berkurang hingga satu persatu mati. Jadi hawa kematian memang dekat dengan fenomena tumbuhnya selembar rambut putih. Sebuah pengingat yang halus namun kuat agar kita ingat kehidupan di alam lain yang akan dijelang.

- Oleh-oleh tulisan setelah memerhatikan jumlah rambut putih yang makin menghiasi mahkota ini.
Amsterdam, 6 Juni 2023 / 17 Dzulqa'dah 1444 H



No comments:

Post a Comment