Godaan emak-emak yang sedang berjuang menjaga keseimbangan antara melakukan segenap kesibukan mengurus rumah tangga yang tiada habisnya setiap hari dengan kegiatan menulis adalah suka tergoda untuk mengabaikan hal-hal yang dianggap 'endlessly time consuming activity' dan sepertinya remeh temeh seperti menyapu dan membereskan rumah dll. Dengan alasan, itu bisa dikerjakan nanti. Ditumpuk, ditunda dan dianggap tidak urgent sambil kembali duduk di depan komputer dan mencoba menulis.
Tapi setelah satu menit, dua menit, kok inspirasi malah kering. Dada malah menggemuruh, seperti ada perasaan tidak nyaman. Dan mulai muncul suara nurani yang berkata, "Sudah berhenti dulu. Gih nyapu sana!" Saya coba ikuti suara itu dan kemudian kembali menulis. Ternyata wuss...jadi lancar dan perasaannya lebih enak.
Lesson learned, jangan abaikan amanah-amanah yang tampaknya kecil dalam keseharian walaupun sekadar menyapu rumah, sekadar melap meja yang berdebu, sekadar membuat kinclong wc dll. Sepertinya saja semua pekerjaan itu adalah sesuatu yang menyita waktu dan tenaga. Tapi bisa jadi itu semua adalah mahar yang harus dibayar untuk turunnya sebuah hembusan inspirasi, hadirnya sebuah semangat yang membuncah atau datangnya sebuah karunia yang tak terkira.
Wallahu'alam.
No comments:
Post a Comment