Saya diperkenalkan dengan agama pertama kali oleh kedua orang tua dan almarhum kakek dan nenek. Mereka tak pernah ceramah mengutip ayat atau hadits, paling mengajak shalat sesekali. Itu pun tidak memaksa sampai akhirnya saya yang ingin shalat sendiri bahkan ke masjid sendiri.
Saya belajar agama melalui akhlak mereka. Melalui keceriaan dan keramahan almarhum Papa dalam menghadapi berbagai orang apapun agama, suku dan keyakinannya. Dia bisa masuk ke semua golongan dan membuat orang betah ngobrol berjam-jam dengannya.
Saya belajar kerja keras dan tidak menyerah serta kepemurahan dari Mama, yang tak pernah sekalipun dalam hidup pernah mendengar satu kata keluhan keluar dari lisannya sesulit apapun situasi hidup yanh dihadapi. She’s a rock and keep being my rock. Dari Mama saya belajar indahnya berbagi, karena beberapa kali melihat beliau menghentikan kendaraan sekadar memanggildan memberi uang kepada kakek penjual kangkung, bapak tukang kangkung atau nenek penjual jajan pasar. Dan selalu memberi uang lebih dari yang seharusnya.
Saya belajar ketekunan dari almarhum kakek saya yang pandai membuat berbagai kerajinan kayu. Beliau membuatkan meja televisi dan stroller untuk boneka kecil saya. Dari beliau saya pun diajari teknik menyapukan kuas dan mencamoir warna-warna primer.
Saya belajar kesabaran dan keriangan dari almarhum nenek saya yang tak pernah saya lihat cemberut atau bersungut-sungut sepanjang hidupnya. Kisah kesabaran beliau mengasuh 12 anak dalam keterbatasan dan suasana perang kerap saya dengar dari anak-anaknya sendiri.
Sekarang saya sudah jadi ibu bagi anak-anak saya. Belajar dari pengalaman, saya meyakini bahwa anak-anak lebih menyerap apa yang kita sebagai orang tua lakukan dan pancarkan dalam tindak-tanduk keseharian dibandingkan apa-apa yang kita katakan berbusa-busa. Rasanya itu sebaik-baik cara untuk menjaga fitrah mereka, bukan sekadar mengajarkan doktrin agama but i have to give them the living example. The living Islam. Semoga dengannya jiwanya terus tumbuh dengan disemai oleh sifat-sifat Ilahiyah. Aamiin ya Rabb[]
Amsterdam, 12 Juni 2023/23 Dzulqo’dah 1444 H
No comments:
Post a Comment