Tuesday, September 26, 2023

 Allah Ta'ala berjanji "Berdoalah kepadaKu, niscaya akan kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mukmin:60)


Ayatnya jelas dan lugas. Tapi kenapa saya kerap merasa meminta sesuatu kok tidak kontan diberikan? 

Saya mohon ingin menikah dengan si A tidak kesampaian.

Saya meminta agar kerja di perusahaan B yang kelihatannya keren itu tapi tidak dibukakan juga jalannya.

Saya meratap ingin dibebaskan dari utang, tapi bertahun-tahun sepertinya masih berkubang di lubang yang sama.


Kenapa? Apakah Allah tidak menepati janji?

Ah tidak mungkin. Hati berkata.

Tapi kenapa permintaanku tidak dikabulkan saja?


Begitulah, kita kemudian merasakan konflik batin bahkan tak jarang keraguan mulai menyeruak. Benarkah Dia Dzat Yang Maha segalanya? Kok minta uang sepuluh juga saja susah. Seolah Tuhan tidak lagi bisa praktis menjawab persoalan keseharian kita.


Apa yang salah?


Jelas bukan salah Tuhan. tapi kita yang belum tepat dalam memandang dan membaca kehidupan.


Untuk memahami apa yang terjadi kita mesti ingat bahwa Allah itu Ar Rahman dan Ar Rahim. Cinta kasih kepada semesta ciptaan-Nya mewarnai kehidupan. Karenanya suatu permintaan akan dikabulkan jika itu membawa kebaikan dunia dan akhirat bagi si hamba. Dan yang paling tahu hanya Allah Ta'ala. 

Oleh karenanya panduan Al Quran jelas tatkala menghadapi hal yang kita sukai atau hal yang tidak kita sukai,


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).


Dan konteks ayat ini didahului dengan kewajiban berperang. Diantaranya peperangan di dalam diri tentang persepsi baik dan buruk, serta hal yang dibenci atau yang disukai. Lalu ayat itu ditutup dengan pernyataan yang tegas, "Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui". Maka terkait sebuah permohonan dan doa yang sepertinya tidak terkabul atau tertunda. Percayalah bahwa semua dalam pengaturan Allah Ta'ala yang terbaik. Tinggal kuatkan kesabaran menjalaninya dan mensyukuri apa yang ada. Karena kebersyukuran akan membuka pintu rezeki di depan kita. Sebab bisa jadi sesuatu pemberian itu dihalangi oleh hijab hati atau ketidaksiapan kita dalam menerimanya. 


Tetaplah berdoa. Tapi jangan semata-mata ukur kesuksesan doa itu hanya dengan terkabulnya keinginan kita dengan kehilangan pandangan hati kepada Sang Pemberi. Jadilah seperti Nabi Zakariya yang walaupun berdoa konon hingga 60 tahun lamanya menunggu terkabulnya doa dan tetap berkata dengan penuh keyakinan "Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku" QS Maryam: 4 []


- Amsterdam, Rabu 27 September 2023

00.32 malam

No comments:

Post a Comment