Tuesday, January 14, 2020
Akui saja. Kebanyakan kita walaupun mengaku beragama dan sudah umrah atau haji berkali-kali pun sebenarnya masih tidak paham dan tidak mengerti dengan bagaimana Allah mengatur dunia ini. Kita masih dipusingkan dengan fenomena mengapa kesewenang-wenangan dan kezaliman Dia ijinkan terjadi. Kita masih gagap dalam menjelaskan berbagai kekacauan yang Dia ijinkan mewujud di bumi hari ini. Jangan jauh-jauh, kita pun masih dibuat bingung oleh sekian banyak fenomena yang menerpa kehidupan kita. Mengapa Allah mengizinkan seseorang menyakiti kita sedemikian rupa? Mengapa diberi nasib hidup seperti ini? Mengapa diberi sakit sedemikian rupa? Mengapa sepertinya Dia lambat dalam menjawab doa kita?
Kebingungan, kebimbangan, kegalauan dan lain-lainnya adalah sekumpulan gejala yang muncul manakala seseorang berada dalam kegelapan. Walaupun pada kenyataannya mata kita bisa melihat dengan jelas tapi mata hati masih buram dalam membaca kehendak Allah dan belum mampu meraup hikmah dari setiap yang Dia hadirkan. Akhirnya di dalam hati sering terjadi konflik-konflik yang kerap kali tidak terselesaikan. Di satu sisi mencoba mengimani Allah Yang Maha Kuasa, yang setiap shalat kita berkata “Allahu Akbar”. Memang lisannya berkata Allah Maha Besar. Tapi dalam keseharian yang dirasa lebih besar adalah persoalan ini, masalah itu, perasaan yang itu dsb. Dan Allah Maha Tahu kualitas dzikir kita yang kerap kosong itu. Untung kita memiliki Tuhan Yang Maha Pengasih. Istilah Jalaluddin Rumi, walaupun kita mempersembahkan koin palsu melalui segenap ibadah kita, Dia Yang Maha Pengasih itu tetap menerimanya.
Lalu bagaimana agar kita keluar dari kegelapan? Dengan memperbaiki hubungan dengan Allah Ta’ala tentunya, Sang Sumber Cahaya. Kita terperangkap dalam lumpur masalah selama ini barangkali karena hati kita terpeleset tidak ikhlas mencari-Nya tapi mencari dunia walaupun secara lahiriyah seolah berbuat sesuatu yang baik. Mari kita bercermin ke dalam diri. Perbaiki shalat dengan baik. Karena shalat adalah saat kita meraup cahaya. Mintalah pertolongan kepada-Nya agar tidak digolongkan menjadi kaum yang merasa menyalakan cahaya tapi Allah tidak izinkan dan malah dibiarkan kita dalam kehidupan dunia. Na’udzubillahimindzaliik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment