Tuesday, January 21, 2020
Seseorang bermimpi diperlihatkan kepadanya neraka. Dia kaget karena ketika ada di dalam neraka tempat itu kosong melompong, tidak penuh dengan api yang menyala seperti yang ia bayangkan. Ia pun bertanya kepada malaikat penghuni neraka, “Dimana api neraka?”. Sang malaikat menjawab, “Api ? Tidak ada api disini. Setiap orang yang masuk yang kesini yang membawa apinya masing-masing.”
*****
Allah Maha Pengasih, Dia memperkenalkan Dirinya demikian. Ar Rahman - Ar Rahiim. Dan Dia konsisten sebagai Maha Pengasih. Maka konsep neraka yang sering membuat orang lari dari agama karena demikian menakutkan, sebenarnya bukan karena Tuhan kejam. Dia jauh dari itu. Bagaimana mungkin Dzat yang hanya menginginkan kebaikan bagi segenap ciptaan-Nya bisa berbuat keji?
Api yang menyambar di neraka nanti adalah api yang ada di dalam hati manusia yang terbawa ketika ia meninggal. Api dendam yang tak sempat dipadamkan, api dengki yang tak sempat dibasuh, api keserakahan yang tak sempat diminta ampunkan, api kemalasan yang tak sempat ditaubati. Semua yang tersembunyi di celah-celah hati hanya menunggu waktu untuk ditampakkan.
Sebagian manusia beruntung karena Allah berkenan menampakkan penyakit-penyakit hati itu di dunia. Dengannya ia harus menempuh sekian banyak ujian yang meremukkan egonya, menundukkan kesombongannya, mencampakkan angan-angannya yang salah. Sehingga setiap manusia datang kepada Allah dengan hati yang bersih dan suci . Karena Yang Maha Suci hanya bisa didekati dengan keadaan suci.
Dengan demikian, surga yang didapati nanti bisa mulai dicicipi rasanya oleh para pewarisnya di dunia ini. Surga itu gambaran tempat yang tenang, tidak ada neraka. Hati yang tenang karena tawakal kepada Allah sepenuhnya. Bukan tenang palsu karena tawakal kepada deposito, bonus, warisan, keluarga dan teman yang selalu membantunya dll. Maka karakteristik calon penghuni surga itu tenang hatinya. Jika ada yang menyakiti tidak melonjak panas hatinya. Jika ada yang memfitnah tenang dan memaafkan. Jika menghadapi kesulitan dan kekurangan hidup akan tenang karena yakin diri dan keluarganya ada dalam genggaman Rabb Sang Pemelihara semesta alam.
“Gelisah itu tanda ada dosa” demikian kata Rasulullah. Itu hawa-hawa neraka. Gelisah, ragu, bimbang, cemas, khawatir, mudah marah, mudah tersinggung dll. Beruntunglah mereka yang ditampakkan keburukan-keburukan hatinya disini, agar semakin dalam dan serius istighfarnya. Semoga masih ada waktu untuk mensucikannya, hingga tidak tergolong menjadi mereka yang membawa apinya ke alam sana. Na’udzuubillahimindzaliik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment