Sunday, January 12, 2020
Kita harus belajar berdamai dan mengalir dalam ketidaktahuan dalam hidup.
Tidak tahu kapan bertemu jodoh.
Tidak tahu kapan dapat momongan.
Tidak tahu kapan sembuh.
Tidak tahu...
Gelap...
Tidak pasti...
Itu hawa-hawa kegaiban. Selaiknya tidak perlu dibuat gundah gulana oleh semua fenomena kegaiban itu karena kita menyandarkan kepada Yang Maha Tahu, Sang Pemberi Terang dan Yang Maha menggenggam masa depan. Dengan keyakinan bahwa Sang Rabbul 'alamiin adalah sebaik-baik pemelihara yang pemeliharaannya jauh lebih baik dibanding skema yang kita buat untuk diri dan keluarga.
Seruan Al Qur'annya jelas "alladziina yu'minuuna bil ghaib.." (QS Al Baqarah: 3) . Kata "yu'minuuna" adalah kata kerja dalam Bahasa Arab, jadi lebih tepat diterjemahkan dengan yang tengah mengimani, bukan sekadar beriman. Arrinya mereka yang tengah mengimani bil ghaib, beserta kegaiban. Jadi dengan tawakkalnya sang hamba tetap positif, tetap ceria, tetap tenang dalam kegaiban hidup, dalam ketidaktahuan dan ketidakmenentuan. Tenang karena semua ada dalam kendali-Nya. Dan Allah sebaik-baik Pemelihara.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment