Thursday, January 9, 2020
Biarkan anak-anak memhembangkan imajinasi mereka. Bahwa matahari tidak selalu kuning, roda tidak selalu bulat, air tidak melulu mengalir dari atas ke bawah. Dunia imajinasi anak adalah modal penting untuk dia merengkuh kehidupan dan yang terutama dalam perjalanan mengenal-Nya yang laisa kamislihi syai’un itu. Bagaimana coba, mengenali Dia yang tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya tanpa sebuah lompatan imajinasi yang luar biasa?
Tanggung jawab orang tua untuk memperkenalkan kepada anak kisah-kisah nabi dan mitologi yang menggugah imajinasi mereka. Bagaimana laut dapat dibelah dua, bagaimana seorang nabi bisa mi’raj menembus tujuh langit dalam sekejap, bagaimana Nuh as dan bahtera yang tanpa kemudi diselamatkan dari banjir bah super dahsyat. Biarkan akal mereka mencecap adanya kekuatan Yang Agung dalam kehidupan.
Agar nanti ketika mereka beranjak dewasa mereka tidak terberangus oleh dunia logika yang sempit, tidak mudah terjebak dalam kotak waham kehidupan dan tidak mudah putus asa dihadapkan dengan sebuah kesulitan hidup yang niscaya dihadapinya.
Bekal imajinasinya akan membantu dia melihat bahwa 1+1 tidak selalu 2. Di tangan Yang Kuasa bisa jadi 1juta atau bahkan minus seribu. Daya imajinasinya akan memompa semangat yang melemah, dia akan selalu berkata “Dia bisa mengubah kun fa yakun”. Kekuatan imajinasinya akan mulai melihat ada pola indah di balik sekian takdir yang dia jalani, perlahan-lahan terbaca huruf dan kata yang ada. Sebuah surat cinta pribadi dari Tuhan kepada dirinya. Itulah saat dia mulai bisa “iqra”.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment