Bagi orang tua yang hendak melepas anaknya untuk menuntut ilmu di tempat yang jauh, jangan khawatir. Jika semua sudah dipertimbangkan matang-matang apalagi anaknya juga terlihat semangat, maka dukunglah dia dan lepaskan. Berilah kepercayaan kepadanya bahwa dia akan bisa menjalani penggal kehidupan tersebut dalam keadaan jauh dari orang tua. Yang penting buka terus komunikasi dan sematkan namanya dalam doa-doa harian kita. Sebaik-baik bekal adalah taqwa, bukan kartu ATM yang penuh isinya, bukan kartu kredit, bukan perlindungan saudara atau ini dan itu. Yang terbaik melindungi anak kita adalah Dia Yang menciptakannya. Maka jangan salah menyandarkan tawakal kita kepada selain Dia. Itu yang biasanya menjadi sumber malapetaka.
Hari ini saya sempat berdiskusi dengan salah seorang sahabat yang lepas SMA sudah merantau menuntut ilmu dari Sumatera ke Pulau Jawa. Walaupun orang tuanya termasuk orang yang berada dia dididik tidak manja, hanya boleh minta uang saku di awal bulan. Selebihnya atur-atur sendiri pengeluaran yang ada. Jadi kalau dia hendak ada kegiatan ekstra ke luar kota misalkan ke Bandung, maka perencanaan keuangannya harus cermat, dia akan memilih jalur perjalanan yang paling murah dan hanya makan seporsi soto di tempat tertentu yang rasanya enak, harganya seribu lima ratus rupiah saja saat itu dan porsinya cukup banyak hingga bisa membuat perut kenyang dalam waktu cukup lama plus tidak bisa jajan-jajan. Keprihatinan itu nampak tidak membuatnya berkecil hati, sebaliknya dia menikmatinya, karena hal itu membuatnya banyak berpikir dan menjadi bijak dalam membelanjakan rezeki yang Allah berikan melalui kedua orang tuanya.
Bicara tentang rezeki, perjalanan merantau itu ternyata mengantarkan dia menemui salah satu rezeki terbaiknya dalam kehidupan, yaitu dipertemukan dengan guru ngaji dan pasangan jiwanya. Sesuatu yang tidak akan pernah terjadi jika ia memutuskan tinggal di zona nyaman bersama orang tuanya saat itu.
So, dear mamas and papas. Don't be hesitate to let our children go in time. Karena "Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri." - Kahlil Gibran
Terinspirasi dari diskusi di forum An Nisaa hari ini bersama Bu Guru Sentari Achmad <3
No comments:
Post a Comment