Wednesday, January 15, 2014

Membebaskan Perbudakan Dalam Diri

Kami tunjukkan kepadanya dua buah jalan, tapi ia tidak menempuh al aqabah (jalan yang menanjak). Tahukah kamu apa aqabah itu? Yaitu memerdekakan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan.
(QS Al Balad [90]:10-17)

Memerdekakan budak adalah langkah pertama dari proses yang ditempuh oleh Bani Israil yang semula diperbudak di negeri Mesir. Proses membebaskan dari perbudakan itu adalah sebuah aqabah, sesuatu yang tidak mudah menjalaninya, jalan yang menanjak. Begitu pun kita, harus terbebas dari perbudakan Fir’aun dalam diri atau semua hal yang mengikat kita, membuat perjalanan kita kepada Allah Ta’ala menjadi berat dan tersendat. Ini tidak mudah, karena harus memotong sesuatu yang kita sukai, memotong syahwat kita, memotong waham kita.

Jadi, tahap pertama dalam hikmah Bani Israil adalah agar kita semua terbebas dari jiwa jasmaniyah. Jiwa yang diperbudak oleh jasad adalah jiwa yang masih khawatir dalam kehidupan, takut miskin, takut tidak bisa makan, takut tidak punya tempat tinggal, takut kurang ini-itu. Bukan berarti kita tidak boleh berusaha, tapi sebenarnya Allah sudah menjamin rezeki kita kalau langkahnya tepat. 


(Zamzam AJT)

No comments:

Post a Comment