Pahamilah sahabat, bahwa kehidupan seorang mukmin itu ada dalam pengaturan Allah Taála. Sebetulnya ketika seseorang dilahirkan ke muka bumi ini seluruh kehidupannya sudah digariskan di Lauh Mahfuzh, artinya kita boleh saja berencana dalam hidup, tapi yang akan terjadi tetap saja ketetapan-Nya.
Orang yang tidak paham kebijakan Allah dalam kehidupan akan menderita dalam hidup, "kok hidup saya susah terus?" "kenapa bisnis saya gagal melulu!""hidup saya awut-awutan!""kenapa anak saya begini - istri saya begini - suami saya begini- mertua saya begitu", hidup seolah-olah berantakan, seolah-olah salah, seolah-olah mesti mencari jalan lain.
Orang yang gelap dan terang hatinya akan mengalami takdir yang sama yang telah digariskan, hanya bedanya orang yang dalam kegelapan hati akan diwarnai hidupnya dengan cacian, keluh kesah, kemarahan, tidak tenang, protes dan berprasangka buruk kepada Allah Taála, ia menciptakan nerakanya sendiri. Sedangkan orang yang hatinya diterangi pengetahuan yang benar (haq) walau secara fenomena mengalami ujian yang sama tapi hatinya pandai bersyukur, jeli melihat kenikmatan yang Allah sematkan dalam setiap peristiwa.
(Zamzam AJT)
No comments:
Post a Comment