Wednesday, January 15, 2014

Saat Pikiran Dikalahkan Hawa Nafsu

"Dan Kami selamatkan kamu dari keluarga Firáun.
Keluarga Firáun itu menyembelih anak laki-laki dan membiarkan anak perempuan..."
(QS Al Baqarah [2]: 49)

Anak laki-laki adalah lambang dari akal, dan akal itu bertingkat-tingkat sejak dari akal pikiran jasad (otak) hingga akal pikiran di jiwa (lubb). Sedangkan anak perempuan (annisaa) adalah lambang dari hawa nafsu dan syahwat.

Dalam skala masyarakat, ayat ini menggambarkan bagaimana semrawutnya kondisi rakyat apabila tidak ada pengaturan yang baik dari pimpinan.
Dalam skala kehidupan diri pribadi, masing-masing kita mempunya aspek 'firáun'dalam diri yang kerjanya adalah membangkitkan hawa nafsu dan syahwat sehingga akal pikiran tidak jalan.
Kalau seseorang asal bicara tanpa dipikirkan lebih dahulu, gemar mengumbar syahwatnya - entah pada wanita, makanan, pakaian, perhiasan, mobil, perilaku konsumtif hingga harus hutang sana-sini dll itu semua adalah gejala ketidakterkendalian diri. Pertanda akal pikirannya 'tersembelih'dan membiarkan hawa nafsu dan syahwatnya mengambil alih setiap keputusan yang ia buat.


(Zamzam AJT)

No comments:

Post a Comment