Al Qur'aan mengajarkan cinta dalam bentuk yang tertinggi. Di dalamnya ada dua kata sebagai padanan "cinta" yaitu "al-hubb" dan "al wadd". Menurut Ibnu 'Arabi, kedua jenis cinta ini adalah cinta tingkat tinggi, di atas cinta kebanyakan yang disebut "hawa" atau "sudden desire".
Cinta pada tahap awal adalah cinta yang hilang timbul, tidak konstan dan mudah tergerus. Cinta tipe seperti ini mudah hilang oleh amarah, kecewa, jarak, waktu dan ujian kehidupan lainnya.
Cinta tahap selanjutnya adalah yang disebut "al wadd" atau "faithful love". Orang yang memiliki cinta seperti ini akan tetap mencinta walau obyek yang dicintai mengecewakan atau mengujinya. "Al wadd" adalah tipe cinta yang setia, apapun yang terjadi dia tetap mencintainya. Maka dalam doa yang sering diiringkan pada pasangan yang baru menikah adalah "sakinah-mawaddah-wa rahmah", dimana "mawaddah" adalah tahapan berikut yang seyogianya ditempuh oleh mereka yang belajar meraih cinta sejati.
Adapun ketika Allah Ta'ala mengekspresikan cinta pada suatu kaum, "Dia mencintai mereka, dan mereka pun mencintai-Nya" (QS Al Maidah [5]:54) digunakan kata "hubb" untuk cinta yang merupakan bentuk cinta yang lebih tinggi dari "wadd". Cinta tipe ini dikatakan oleh Ibnu 'Arabi sebagai "pure love" cinta yang suci, dimana tidak ada lagi keinginan sang pecinta kecuali kebahagiaan obyek yang dicintai.[]
No comments:
Post a Comment