"Wahai guru, bagaimana kita membedakan jika sesuatu itu ujian atau anugerah dari Allah Ta'ala."
"Apapun yang membuat hatimu makin dekat, intim dan merindui-Nya maka itu adalah anugerah.
Adapun ujian ada dua macam.
Pertama ujian yang berupa kesakitan, kesengsaraan dan kesulitan hidup. Banyak orang tumbang imannya saat diberi ujian sakit, kehilangan harta benda, ditinggal orang yang dicintai, didera kesulitan mencari rezeki dan hal-hal yang membuat hati patah. Umumnya respon awalnya adalah menyalahkan orang lain dan jika perlu melempar tuduhan bahwa Allah berlaku tidak adil.
Ujian yang kedua tidak kalah sulitnya berupa kesenangan, kemudahan hidup dan pernak-pernik kesuksesan. Tidak sedikit manusia tercederai imannya saat sedang di puncak sukses, di singgasana ketenaran dan momen berlimpahnya fasilitas hidup. Kesalahpahaman yang sering tejadi adalah klaim bahwa kesuksesan itu diraih karena kerja kerasku, karena kepintaranku, karena keberuntunganku dan embel-embel lainnya yang melekat pada "aku" seakan Tuhan tenggelam dalam kebesaran sang diri.
Beruntunglah mereka yang bisa meningkatkankan kualitas sabarnya saat diberi ujian yang menyakitkan, makin dapat memaafkan, makin halus tutur kata dan budi pekertinya, semakin santun perilakunya dan semakin mencerminkan sifat-sifat yang terpuji, yang merupakan pertanda dirinya semakin dekat kepada Allah Ta'ala.
Juga beruntung mereka yang semakin merunduk hatinya dalam kebersyukuran, semakin pemurah, berkembang sifat penyantunnya dan makin rendah hati tatkala dijalankan dalam ujian kemudahan hidup.
Tiada daya dan upaya tanpa pertolongan Allah semata."
No comments:
Post a Comment