"Wahai guru, bolehkah kita memaksa Tuhan dengan terus menerus berdoa meminta hal yang sama sedemikian rupa hingga siapa tahu suatu saat Dia akan mengabulkannya?"
"Anakku yang baik, gerak hati untuk meminta kepada Dia Sang Pencipta dan Penguasa seluruh alam adalah hal yang baik. Kebanyakan orang malah lalai meminta kepada-Nya dan menganggap diri dan kehidupannya dalam genggamannya sendiri.
Namun ketahuilah bahwa doa yang kita panjatkan berfungsi sebagai tonggak pengukur sejauh mana keinginan kita sesuai dengan keinginan-Nya. Jadi ketika doa dikabulkan itu semata-mata karena pas keinginan kita dengan karsa Sang Gusti, itu kenapa doa nabi-nabi dan para orang sholeh dikatakan makbul, karena mereka hanya meminta apa-apa yang memang Dia kehendaki. Adapun ketika seorang manusia telah berdoa namun dirasa belum dikabulkan juga kemungkinannya dua hal: bisa jadi saat pengabulannya belum tiba atau dikabulkan dalam bentuk yang lain. Karena permohonan kita pasti Ia penuhi, seperti janjinya yang tertuang dalam Al Qur'an, "Berdoalah kepada-Ku maka akan Aku kabulkan."
Doa yang baik adalah doa yang dipanjatkan dari hati yang berserah diri atau kalaupun hati dirasa kalut oleh sergapan keinginan hawa atau syahwat yang menggelora setidaknya selipkan seutas harapan bahwa sang pendoa akan tunduk pada jawaban doa berbentuk apapun yang Allah ridhoi. Karena sekuat apapun keinginan kita takkan mampu mengoyak tirai takdir-Nya."[]
No comments:
Post a Comment