Ibnu 'Arabi menjelaskan sisi lain ketika membaca ayat tentang penghambaan, "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia (insan) kecuali untuk beribadah kepada-Ku" (QS Adz Dzariyaat [51]:56).
"Jinn" mempunyai akar kata J-N-N yang artinya "menutupi, menyelubungi" dan sinonim dengan akar kata S-T-R (satara). Ibnu Arabi menyatakan bahwa "jinn adalah semua yang tertutup (mustatir) - [tertutup dari pandangan indera - penulis] - baik itu malaikat atau makhluk lainnya".
Sang Syaikh Al Akbar menggolongkan malaikat, jin dan para makhluk Allah Ta'ala yang tak tertangkap oleh mata mata lahir manusia sebagai "kaum jinn", beliau menambahkan "jinn [yang saya maksud] meliputi ciptaan-Nya yang terbuat dari cahaya ataupun yang terbuat dari api".
Namun penjelasan Ibnu Arabi mengenai jinn tidak berhenti di sana. Karena setiap ayat Al Qur'an pasti berfungsi sebagai pelajaran dan petunjuk bagi umat manusia, maka QS Adz Dzariyaat ayat 56 di atas dapat dibaca sebagai berikut :
Tidaklah Allah ciptakan raga (aspek lahiriyah insan) dan jiwa (aspek batiniyah insan) kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana penjelasan Ibnu Arabi, "Secara haqiqah aspek batiniyah insan adalah jinn"
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
(Adaptasi dan terjemahan dari tulisan Gracia Lopez Anguita. On the Inner Knowledge of Spirits Made of an Igneous Mixture: Chapter 9 of the Futūhāt al-Makkiyya. Journal of the Muhyiddin Ibn 'Arabi Society, Volume 44, 2008.)
No comments:
Post a Comment