Wednesday, April 19, 2017

Malapetaka Ketertinggalan



Sebagian besar manusia sesungguhnya dalam keadaan tertidur, tidak sadar bahwa dirinya tengah diselimuti sebuah malapetaka ketertinggalan. Ketika rahmat Allah turun pada diri seseorang maka mulailah ia merasakan malapetaka ketertinggalan itu, kegelisahan mulai mencuat, seribu satu pertanyaan akan kehidupan mulai mengemuka: Apa hidup ini? Kenapa aku tidak bisa merasakan Allah dalam hati? Mengapa ibadahku bagaikan sesuatu yang bersifat rutinitas saja dan tidak menjejak di hati? Mengapa sulit menerima takdir kehidupan? Sedemikian rupa sehingga seorang hamba dibuat pusing oleh kehidupan karena banyak kebijakan-Nya yang tidak terpahami.

Namun semua kegelisahan hidup yang mulai muncul itu suatu berkah bagi insan yang hatinya mulai merindukan pertemuan dengan Sang Pencipta, karena semua itu menumbuhkan kondisi kefakiran dalam diri, seseorang menjadi butuh Sang Rabb, maka ia mulai mencari-Nya. Siapapun yang mulai dibangunkan dalam kehidupannya akan merasakan kegersangan padang pasir dunia ini, dengannya sang jiwa mulai akan bangkit. Sungguh ini jauh lebih baik dibanding mereka yang dibangunkan oleh satu hal yang pasti, sebuah kematian yang niscaya menjelang.

"People are asleep . Once they die, they wake up" -Imam Ali.

(* Istilah ini disebutkan oleh Mursyid Zamzam AJT dalam Kajian Hikmah Al Quran, 2006)

No comments:

Post a Comment