Monday, April 3, 2017

Menjadi Khalifah Bagi Diri

Dulu waktu saya pertama kali dapat pekerjaan sebagai manager di sebuah perusahaan farmasi saat interview dengan president director hampir saja ngga lolos sebabnya adalah karena berat badan saya. Lho kok bisa?
Iya saat itu saya sudah menempati posisi "wow enak" sebagai dokter, tinggal duduk dan pasien berdatangan, aktivitas fisik kurang dan makanan yang enak-enak pun tinggal pesan, saking overweight teman saya bilang saya seperti tong berjalan - duh malu mengingatnya.
Ada kalimat yang menohok dari sang pak president director, dia bilang, "kalau Anda tidak bisa memanage tubuh Anda sendiri bagaimana Anda bisa menjadi seorang manager dan memanage orang lain?"
.....
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. (HR Ibnu Umar).

Jiwa kita seharusnya menjadi pemimpin bagi diri yang didalamnya terdiri dari banyak rakyat berupa pikiran, keinginan, hawa nafsu, syahwat, cita-cita dsb. Konsep kepemimpinan dan kekhalifahan yang hakiki berawal dari kepemimpinan di dalam diri. Kalau kita pelajari Al Quran maka akan kita lihat bertaburan ayat yang mengajak manusia untuk membangun kerajaan Ilahiyah di dalam dirinya masing-masing.

Siapa itu khalifah?
Apa itu khalifatullah?
Kapan seseorang betul telah menjadi khalifah di bumi, sesuai dengan tujuan penciptaan sang insan yang dinyatakan Allah Ta'ala dalam Al Quran.
Meminjam logika pak president director, maka seseorang tidak mungkin berfungsi sebagai khalifah bagi umat di bumi kalau ia belum menjadi khalifah bagi dirinya sendiri.


Semua konsep ini tampaknya harus dipahami betul agar kita tidak ditolak oleh "Sang President Director".

No comments:

Post a Comment